Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Tuhan,aku curhat ya..

sebuah curhatan hati yang selalu aku dambakan, kini semuanya terbungkus lagi, maaf buat sang pemilik hati. ini jalan kita, tapi kau tetap yang terhebat.. terimakasih buat semau ini.. 

Apa yang kita Dengar

Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu. Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?"

balada lebah madu

telah bermil-mil jarak yang aku leewati menerawang jauh kepedan mencari madu sang melati, tak sedikitwaktu yang aku buang, tak sebentar aku menunggu hari ini..

catatan Sang Perindu Malam

Tetesan embuh diselah dedaunan dan sedikit air sisa hujan tadi malam masih menjadi saksi kebekuan dan kehampaan hati yang tak terlukiskan lagi, dan ketika aku masih sedikit membuka mata serta menyadarkan diri dari tidurku dengan keinginan masih sempat melihat gelapnya subuh dan mendengar sayu-sayu kalam illahi, sebuah perasaan yang entah apa itu mulai menghinggap dalam sanubari. aku tak yakin itu sisa-sisa perasaan tadi malam.

Pelangi di Sudut Hati

Seperti melamunkan bulan kepangkuan, begitulah hal yang sekarang aku rasakan. entah darimana aku bisa mengibaratkan seperti itu, dan entah dari mana juga aku bisa berfikir menuju perumpamaan konyol seperti itu. mungkin karena memang rasa penat yang sudah tak lagi tertahankan oleh tubuh yang sangat lemah ini, dan tak ada lagi tempat menumpahkan semua isi dari kepala yang tak tahu diri ini. Tawa dan canda yang telah lama hilang, senyum yang telah lama tersembunyi tetap saja statis dan tak mau bergerak sebagai bentuk perubahan dalam kerangka tubuh kurus kering yang tak tahu lelah ini.

kata-kata hari ini

Tawaduk atau rendah hati dan kedermawanan adalah sikap yang hanya bisa dijalani oleh mereka yang kuat lahir batin. Mereka yang mempunyai (sedikit) kelebihan, jarang yang mampu melakukannya. Mempunyai sedikit kelebihan, apakah itu berupa kekuatan, kekuasaan, kekayaan, atau ilmu pengetahuan, biasanya membuat orang cenderung arogan atau minimal tak mau direndahkan. ~Gus Mus~

pojok taman

dalam layang bayang tak berkembang senyum hilang dalam deru malam berteman lampion-lampion sunyi nan setia memberi sinar sampai pagi

kata-kata

… alih-alih ‘menjawab’, jangan-jangan kita ini rindu bertanya pun tidak atau bahkan sebenarnya kita ini tidak pernah peduli apakah sesungguhnya ada pertanyaan atau tidak… k en s awitri (2008), Pengantar buku “Album Sajak-Sajak A.Mustofa Bisri”

alam masih berdamai

Aku masih bersama deru jalanan. Terasing tanpa tujuan, tercecer tanpa harapan.

Tuhan, akulah sang pendosa

Tuhan, dalam ku termenung, aku melihat cahaya tertutup mendung. Terbingkai kabut, dan terlihat tarian rintik hujan membasahi bumiMu yang kerontang.

Hujan pertama Bulan Sepember

A wan teriring gelap di sore pertengahan september. Bergelayut berat, membimbing senyum bumi yang terpanggang tak terhitung bulan. Senyum-senyum mahluk bumi yang terkembang, mengintegral menjadi kegembiraan, seperti baris eksponensial, yang tak lagi tergambarkan ujung grafiknya.

Sebuah Perjalanan

Aku melihatnya lagi, sederet lampu penyinar jalan. Melambai ramah, mengiriku pergi meninggalkan kenangan.

Melodi yang Tertelan

pagi ini aliran air menghanyut tenang, bersama sebuah melodi yang habis ditelan malam tadi sepercik rasa yang masih terkam, berpadu membuat nyanyian merdu ditelinga alam.

"Kemenangan" yang Hilang

Ramadhan hampir selesai, ketika aku masih merasakan derap-derap angin yang berhembus pelan tetapi sangat menusuk kulit ari. membuat bulu kuduk berdiri, dan tubuh berusaha mengalirkan aura kehangatan untuk melawan hembusan angin itu. Pagi ini seperti biasa jemari ini kembali menari-nari di keyboard laptop yang tak bosan-bosan menerima tekanan dari jari-jariku.

Renungan Satu Tahun di Matematika

Sebagai seorang mahasiswa matematika, sudah semestinya ketika harus menguasai setidaknya sedikit tentang matematika. tapi dalam kenyataannya aku lebih   interest   dengan isu-isu sosial, budaya, masyarakat, dan politik. mungkin hal itu tidak mengherankan, karena saya ikut berbagai organisasi kemahasiswaan dan organisasi kemasyarakatan. tapi yang jadi masalah sekarang, matematikaku terbengkalai, aku berfikir matematika hanya dengan sisa-sisa tenaga yang ada, dan hasilnya pun ya tidak usah ditanyakan lagi, ilmunya ya tinggal sisa-sisa. setelah tidak peduli dengan nilai jelek semester lalu, aku tetap   ndablek    tidak pernah belajar dan tidak memperhatikan dikelas, dan semua itu memperparah keadaan tentunya, hingga akhirnya hasil semester ini keluar, dan apa yang terjadi?   you know   laaah.. nasakom ada di tangan,hahaha *tertawa miris..

pembohong hati

apa kau masih tak mendengarnya? deru debam gejolak dalam hati kecil itu menangis dan merintih tersiksa oleh perihalmu disetiap langkah kaki pendosamu

Pagi, 1 Ramadhan

kini,pagi yang mengembun, sayup sepi.. hanya terdengar beberapa lantunan suci menari-nari ditelingaku yang rapuh tak terkendali.

Ayunan pohon dan matahari

Kau begitu bahagia Memandang langit yang menguning, Oleh maentari yang mulai takut pada bulan dan bintang Mencari perlindungan dibalik lautan awan

kenanglah kebaikan orang disekitarmu

Banyak  orang keluar masuk dalam hidup kita. Ada yang melintas dalam segmen singkat,  namun  membekas  keras.  Ada  yang telah lama berjalan beiringan, tetapi  tak  disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan  penampakannya melekat di hati. Ada yang datang pergi begitu saja seolah  tak  pernah  ada.  Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan   manik-manik  pembentuk  mosaik  catatan  sejarah.  Gambaran  itu sebenarnya  telah terbentuk, hanya saja tak pernah selesai. Atau kita salah lihat, sehingga seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya.

Aku rindu...

aku merasakannya dalam setiap desir darah teralir sangat merdu mengusik tidur burung-burung dipucuk camar. sebuah rasa rindu yang sangat menggema dalam tiap bangunku dan menelisik ditiap tidurku.. aku rindu kau... wahai bangsa yang damai, gemah ripah loh jinawi berjiwa ramah, dan perilaku sopan santun

PEJUANG METROPOLIS

sekilas ku lihat kilatan terang dari hati kecilmu, nak benar adanya itu hal berharga secercah sisa kebahagiaan di hidupmu. melawan keterbatasan membuatmu seperti batu karang, keras dan tangguh dalam cercaan setiap mulut

bunga ataukah Hati

mulai mengalir sebuah kerinduan pada bunga di taman itu, sekuntum wangi yang selalu ada dalam kenanganku di saat ini, entah itu sebuah harapan, atau hanya sebuah kerinduan akan sepi yang kurasakan? pantaslah sebuah cinta akan mengerti, hanya hati ini terlalu lemah untuk merasa dan terus dipaksa merasa, aku dengar keluhannya, seonggok daging tanpa batas relung disetiap desir-desir aliran darah yang sangat adil mengalir dalam tubuhnya,

Bangsa Kenangan

bangsa ini tak lagi bisa menari, melantunkan setiap irama bulir-bulir padi menguning, pengundang senyum manis diwajah perkasa para lelaki dan perempuan burtutupkan caping. masih dirindu oleh setiap kecipak ikan diperahu nelayan meronta gembira untuk nafkah siang ini, sekali lagi, senyum terkembang dari pria berkulit legam itu,

Sajak rindu dari matematika.

Akulah lelaki yg mrindukan malam, disetiap bilik kehidupan yang merentang, lemah, tak mmpu lg mendiferensialkan rindunya, dan mengintegralkan fikran ini mnjadi realita, akulah lelaki pelamun yg dirundung duka. Mencoba memetik bunga ditaman khayangan, tapi tak sbtangpun ku dpat, seperti halnya vektor diruang empat.