Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

........

sob, beginilah aku datang kepadamu dalam keadaan lapar dan menyakitimu, meminta-minta iba, semoga sifat Rahman dan Rahim Tuhan selalu terpatri dalam dirimu. Depok, 7 Desember 2014

Shalat

Tuhan, aku datang kerumah-Mu dengan sarung kotor dan baju bolong, Semoga, Kau menerimaku dengan sifat Rahman dan Rahim-Mu. Depok, 6 Desember 2014

Sayang, dengarkan dulu

sayang, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, kini yang aku punya bukanlah mas intan berlian yang bisa menghiasimu, yang aku punya hanya seonggok kerikil kotor, yang mengotori perhiasanmu sayang, kini yang aku punya bukanlah makanan enak yang membuatmu lahap yang aku punya hanya seonggok kotoran yang membuatmu jijik, sayang, kini yang aku punya bukanlah kuda gagah yang bisa membuatmu bisa pergi kemana-mana dengan enak yang aku punya hanya seekor anjing kudisan yang kaupun tak mau melihatnya, apalagi menyemtuhnya sayang, kau boleh pergi kemana kau suka. kau boleh pergi dengan siapaun yang kau suka, kau tak perlu tinggal disini menikmati semua yang kotor dan menjijikkan ini. karena aku tak seperti dulu. tapi sayang, dengarkan dulu. jangan kau langsung menutup telinga seperti itu jangan kau mudah menangis seperti itu jangan kau lipat tanganmu seperti itu jangan palingkan mukamu seperti itu jangan kau memunggungiku seperti itu, sini, tatap mataku, lihat ak

Waktu yang bijaksana

  Setiap dari kita pasti pernah merasakan sedih dan senang. Karena sebagai makhluk yang punya rasa, kita pasti mempunyai segudang pengalaman yang menguras hati kita. Perasaan senang dan sedih merupakan konsekuensi manusia yang mempunyai hati. Jadi tidak akan pernah salah jika hal itu terjadi pada kita semua. Dan waktu, yang menurut einstein relatif digambarkan oleh perasaan itu dengan mudah. Saat kita merasa senang, waktu akan terasa sangat cepat berlalu. Saat kita merasa sedih, waktu akan terasa sangat lama. Tapi pernahkah kita sadar? Sebenarnya waktu itu masih sama,karena kita masih ada dibumi, dan yang perlu kita sadari, waktu lambat laun akan mengobati rasa sedih kita dan mengurangi rasa senang kita, waktu akan mengembalikan kita pada kondisi yang normal lagi. Dan waktu sangat bijaksana, karena waktu mengubah hal yang menyenangkan menjadi kenangan dan mengubah hal yang menyedihkan menjadi pelajaran. Meskipun waktu juga sangat kejam, dia tidak akan mau mengulang masa lalu, bagaim

Berperang

aku sedang berperang. tapi jangan pernah kau bertanya melawan siapa karena saat kau tahu jawabannya, pasti kau akan menangis medan perang selalu penuh kesedihan tapi juga banyak kegigihan dan semangat ditemukan apalagi mereka yang sedang mencoba bertahan hidup dari tusukan pedang dan busur panah aku berperang tanpa pedang karena lawanku tak mampu ditebas aku juga tanpa tameng baja, karena lawanku tak pernah melukai fisikku tapi jangan pernah kau bertanya aku sedang berperang dengan siapa karena saat kau tahu jawabnya kali ini kau akan tersenyum Depok, 24 November 2014

Mencari

Dalam beda selalu mencari sama Dalam sama tak pelak mecari-cari beda Rindu bukan karena tak pernah bertemu Rindu itu karena ada hati kosong yang pernah terisi. Ceritalah lalu benamkan pada tanah Biarkan dia tumbuh Beri saja pupuk, Dan Air yang cukup Supaya dia tumbuh sehat dan segar Tapi jangan kau sedih Jika akhirnya cerita itu bercabang,  Karena memang kau sedang menanam, Kalau kau maumembentuknya seperti yang kau mau, Maka jangan ragu untuk memotong cabangnya. Sedikit terluka Tapi akan terlihat seperti yang nafsumu minta. Hidup selalu mencari, Dan jika kau masih mengaku manusia yang hidup, Janganlah kau berhenti mencari Hingga relung hatiku yang terdalam Depok, 16 November 2014

Jual

Aku tadi melihat rindu yang menggepu, tapi pada debu yang tertelan oleh rintik hujan. dan sekarang aku berjalan, sekedar ingin bertanya sempat aku tanya pada mereka yang duduk membawa lipatan-lipatan koran apakah kalian sedang mengabarkan berita? mereka menjawab tidak, kami sedang menjual berita lalu ku tanya pada lelaki berjubah di pojok masjid yang sedang menunggu kedatangan umatnya apa kau sedang menunggu muridmu untuk mengajarkan agama? tidak, saya sedang menunggu klienku untuk menjual agama setelah itu aku bertanya pada pejabat yang kulihat sedang mengamati hutan kekayaan bangsa kita apa kau sedang ingin mereboisasi hutan ini? dia dengan santai menjawab, tidak aku sedang berencana menjualnya lalu apa yang tidak dijual?

Apa Kabar?

Hai sob, apa kabar? Lama kita tak berjumpa secara langsung, kita hanya selalu berjumpa dalam mimpi mimpi dan kenangan masa lalu. sudah banyak cerita yang sebenarnya kita lewatkan sejak perjamuan kita dulu. banyak juga kerinduan yang mengendap untuk segera digali seperti tambang emas yang siap diolah menjadi derai tawa dan kekonyolan kita semua. Hai sob, aku tak tahu apakah yang ada dalam otakku ini benar adanya, atau hanya logika bodoh orang yang cemburu dengan segala kesibukanmu. Aku sering berfikir, kau ada maka aku senang, dan kau tidak ada maka aku sedih. Tapi tiba-tiba pagi ini aku berfikir, aku senang maka kau ada, dan aku sedih maka kau tidak ada. Mungkin sebagian dari kalian akan menilai mental tempe yang aku punya ini sangat menjijikkan, tapi kau perlu tau sob, bahwa aku orang yang bertipe bestfirend oriented. Bagiku sahabat adalah segalanya dalam hidupku. maka saat kalian tidak ada, sudahlah kau bisa menebak sendiri apa yang terjadi. Aku selalu sadar, setiap dari kita past

Pernah

Pernah, Saat aku duduk dipematang sawah Bertanya pada air yang mengalir Bolehkah aku memilikimu? Ia hanya tersenyum dan berkata Tanyakan pada padi yang telah memintaku lebih dulu Pernah, Saat aku di depan tungku, Bertanya pada api, Bolehkah aku memilikimu? Ia hanya tersenyum dan berkata Tanyakan pada kayu yang mendatangiku dan memberi tempat nyaman bagiku lebih dulu Pernah, saat aku dipadang luas Bertanya pada angin Bolehkah aku memilikimu Ia hanya tersenyum dan berkata Tanyakan pada rumput yang telah mengajakku bercengkrama lebih dulu. Lalu, Saat bertemu denganmu, Aku takut bertanya. Depok, 17 Oktober 2014

Hujan dan Secangkir Coklat Panas

Rasanya sudah lama tidak menikmati hujan sedamai sore ini, entah karena aku yang terlalu sibuk,atau memang tak pernah mau menikmatinya. Berteman secangkir coklat panas sore ini aku duduk diteras kos menikmati rintik demi rintik air yang turun. Rasanya hujan selalu menjadi peneduh dikala hati sedang kepanasan oleh terik suasana yang melumat segala ketenangan dihati. Karena kadang kita lupa untuk selalu belajar dan mengambil pelajaran dari apa yang kita lihat. Hujan sore ini tak begitu deras, tapi cukup untuk membuat bau debu memyengat dihidung. Maklum, Depok sudah lama tidak disirami.hujan. Berteman.secangkir coklat panas,aku coba merenungbmengbil pelajaran dari hujan. Hujan kadang datang dengan pertanda mendung,tapi kadang kadang juga tiba-toba saja turun. Ya seperti kesedihan yang kita rasakan. Kadang dengan sebab, kadang juga tidak. Tapi itu yang terlihat oleh kasat mata. Karena sebenarnya hujan dan perasaan sama sama mempunyai sebab,entah terlihat atau tidak, hal ini terjadi karen

Merobohkan

Aku beradu pada rindu Di dinding tempat anak anak mengekspresikan otak kanannya Dinding yang kokoh Yang tak pernah tahu bagaimana merobohkannya Sudah kucoba dengan alat berat Sudah kucoba dengan menggali tanah Sudah kucoba dengan bom, Gada, Palu, Semuanya nihil Lalu aku mulai tertunduk Lesu Mungkin putus asa Aku berjalan memjauhi dinding Mencoba melupakan rindu. Tapi Saat aku melihat semua air bisa naik dan berputar Oleh sang pertapa yang hanya diam dan berpuasa Aku berputar dan kembali Aku duduk diam dan berpuasa di depan dinding rinduku. Depok,13 oktober 2014

Wahai Malam

Wahai malam percayakah kau pada batu yanga dalam hatiku? hingga semut saja tertawa melihatku yang katanya manusia wahai malam, temani aku bercerita dengarkan segenap hujan yang tiba-tiba datang dan akan memaksa turun menghalangi cahaya bintang ku mohon kau jangan marah, karena hujan hanya ingin melampiaskan kepekatannya suapaya nanti bintang tak lagi terganggu dalam bersinar wahai malam, aku tak pernah lelah melewatimu apakah kau lelah menungguku terlelap dalam rayuanmu? seperti semua orang yang kau rayu dengan mesra dan manja wahai sang dewi kedamaian jika kau bisa merayu hatiku hingga hancur batu didadaku ini makan akan ku jadikan kepekatanmu sebagai simbol kemenangan dan segala tumpah ruah duniaku bisa kau miliki tapi, itu jika kau tak malu pada Tuhanmu, karena Dia telah memilikiku secara segala apa. wahai malam, kau tak mungkin termakan bujuk nyinyirku lagi aku tahu itu. lepaskan lebih dalam yang kau kemukakan biarkan hati ini pekat bercampur ked

Kedip

berilah sepercik sinar bintang yang kedip, biar aku yakin bahwa kau benar-benar tak apa di sana karena kau tahu, hati ini telah meronta meminta setiap celotehmu hai, saat aku diam dan mendoakanmu, apakah itu yang dinamakan benar rindu? atau hanya sekedar rayuan manis untuk hati yang sepi? ah entahlah aku tak pernah berfikir sejauh itu apalagi sampai berfikir bagaimana cara kau mendoakanku dalam rindumu lalu saat malam menjelang, ku tunggu lagi kedip bintang, siapa tahu mereka akan datang berkedip walau sambil mentertawakan kebodohanku ini. Depok, 28 September 2014

Jembatan Salju

pernah kau mengambil segenggam salju pada dataran barumu? lalu mendekapnya dengan sangat lekat, apa yang kau rasa? dinginkah? ya, pasti kau merasa dingin. tapi coba kau lepaskan salju itu, lalu kau rasakan tanganmu, pasti energi hangat mengalir lembut kesekujur tanganmu. begitulah salju memberikan cinta, menjadi hangat saat melepaskannya, lalu, coba kau berjalan terus menyusuri jembatan yang sangat luas itu perhatikan angin yang berhembus mengibaskan pakaianmu, coba kau tengadahkan tanganmu, lalu rasakan desiran angin itu merambat, apa yang kau rasa? dinginkah? ya, pasti kau merasa dingin, tapi coba kau kepalkan lagi tanganmu, lalu apa yang kau rasa? lebih hangat kah? ya, kehangatan itu adalah rindu yang kau tangkap, dari angin yang aku titipi. dan, disaat aku menuliskan ini, terik matahari seperti ingin berkata jagalah hatimu, seperti alam yang sudah menjaga hati kalian. Depok, 22 September 2014

Terimakasih Bijaksana

Sudah lama tak menulis di blog ini, bukan karena sibuk, tapi karena sedang tak ada hasrat menulis. Nah ditengah -tengah pengerjaan skripsi ini aku ingin kembali menulis, menulis suatu hal yang spesial dihari yang spesial dan untuk orang yang pastinya juga spesial. Judul tulisan diatas memang sama dengan salah satu judul lagunya sheila on 7, bukan ingin menjiplak, tapi karena memang judul lagu itu yang menginspirasi ide dari tulisan ini. senyum dan kita akan mengerti Hari ini Senin, 15 September 2014 tepat  3 tahun dari 15 september 2011, ya iyalah pasi,hehehe.. ya tepat 3 tahun juga saya mencoba menjalin hubungan dengan salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang sangat manis dan bijaksana *kalau pas baca jangan terbang ya fa, kasihan itu genteng bisa jebol :p . Ya, gadis kelahiran 19 februari 1993 itu telah menjadi salah satu top contact di HP, menjadi orang yang paling sering aku hubungi dan orang yang paling sering menghubungi, walau raga kami terpisah jarak yang jauh, dulu, depok

Pada

pada malam aku bertanya tentang kesunyian, pada siang aku bertanya keramaian, pada sore aku bertanya ketenangan, pada pagi aku bertanya keceriaan. dan pada hati aku bertanya kerinduan. Tuhan, aku tak pernah tahu rencamu tapi hamba-Mu yang hina ini ingin bertanya. adakah aku akan hidup dalam lindung-Mu ataukah dalam adzab-Mu Tuhan, jika abu nawas pernah merayu-Mu dengan doanya yang halus Robiah al adawiyah pernah menantang-Mu dengan doanya yang menakutkan dan banyak zahid yang sangat dekat dengan-Mu maka, aku ingin bertanya, bolehkah aku bercanda dengan-Mu dengan doaku? aku merindu, pada dzat agung tapi aku malu. dan pada-Mu, aku tak pernah bertanya seperti pada malam, siang, sore atau pagi. Lalu, Masihkah aku pantas disebut hamba-Mu? Depok, Ramadhan1435 H

Tiba

tiba tiba hati berbicara : " Le, mbok kamu itu yang tatag jadi orang Akal bicara : "le mbok kamu itu mikir sek pener dadi orang" tangan bicara : "Le, tumindakmu itu mbok ya dibenahi" Kaki bicara : "Le, nek melangkah iku sek pasti, jangan ragu-ragu" lalu tiba-tiba mulut bicara : " Le, karang menungso mono ya" Tiba-tiba Semua tertawa.

Taman Bunga

hari ini aku tersadar, sudah banyak sekali bunga yang aku tanam di taman samping rumah, aku yang memang suka enghias taman ini dengan bunga,selalu tertarik untuk terus menambah jenis bunga yang berbeda-beda untuk aku tanam dan aku manjakan dengan perhatian setiap waktu. mereka aku sirami, mereka aku rawat dan tak lupa juga aku beri pupuk. ketika mereka semua mekar, maka berbunga-bunga pulalah hatiku. tapi kadang saat mereka mulai layu aku merasa sangat sedih, karena aku akan kehilanga dia sebenetar lagi, walaupun diujung sana, ada lagi bunga yang mekar dengan indahnya. salah satu hal yang baru aku sadari sebagai seorang pecinta bunga, bahwa hidup harus terus berjalan. umur bunga yang mekar itu sebentar. dan sekali lagi aku harus belajar keikhlasan. merawat bunga menjadi kegiatanku setelah aku mulai jenuh merawat diriku sendiri. aku merawat mereka untuk bisa aku lihat mekarnya yang indah dan menawan. aku nikmati mereka sambil menyambut sore yang menyingsing. aah, bayangan yang sangat i

Surat untuk Cholilullah

Assalamu'alaikum hati yang tenang, kaifal khaluk ya Cholilulloh? lama mungkin aku yang munafik dan rendah ini tak menyapa engkau, terlalu banyak urusan dunia yang membuatku, hamba sahaya ini lupa untuk menyapamu walau hanya dalam bentuk wirid. kiriman fatihah-fatiha juga semua tawassul yang dulu diajarkan oleh pecintamu yang sejati telah terkikis oleh lingkungan dan arogansi yang tak terbendung lagi dalam hati lemah yang ku punya ini. Sudah sangat lama sepertinya, hingga hatiku benar-benar gersang dan tak dapat merasa peka, dan sudah terlalu banyak sepertinya maksiat menutup kejernihan hati, titik itu tak lagi kecil, titik hitam itu sudah berubah jadi kerak yang keras dalam hati ini, wahai kekasih Allah. aku seperti tak kenal waktu lagi. loncat sana loncat sini, logika sana logika sini, mikir itu mikir ini, sudah layaknya filsuf gagal berlogika saja. ah, malu aku sebenarnya menulis surat ini. tak hanya itu, aku juga sering pusing sekarang, karena kepalaku sudah mengurangi s

manusia?

aku rindu pada kepedulian yang mulai hilang, seperti dermaga sepi kali ini, sudah banyak karang alami telah dihancurkan, tinggal yang palsu sesuai kebutuhan. aku mulai menangis melihat kemanusiaan jadi barang yang bisa ditawar dirumah sakit sudah seperti pasar kemanusiaan saja, nyawa bisa jadi tawar menawar harga. lalu aku diam pada tiap jengkal langkah dan terus diam tak peduli ada yang membutuhkan pertolongan, karena sibuk memikirkan pertolongan yang ada dalam fikiran lalu, apakah saya manusia?

Singkat

Ada yang harus kau ketahui sekarang Bahwa singkat itu dimana mana Hidup ini singkat Marah itu singkat Senyum itu singkat Sedih itu singkat Senang itu singkat Menangis itu singkat Tertawa itu singkat Kamu itu singkat Aku itu singkat Langkah itu singkat Semua itu singkat Hanya hati yang berbagi Yang tak pernah mengenal Singkat.

Ilalang malam

Aku melihatnya Dipekat malam.. Tak seperti biasa Ilalang-ilalang itu menari gemulai Diiringi cahaya pekat sang malam Yang banyak orang menamakannya gelap Mereka menari bersama angin malam Merasuk pada hati Memberi warna Tapi hitam Walau tak mutlak Cerita gembira di padang siang tadi Tertutup tirai Yang banyak orang menamakannya siklus Semua agaknya berganti Sesuai tirai mana yang sedang ingin melebar Aku tertegun Bukan kagum Tapi melamun Melihat semua sekarang mulai nampak Bahwa berubah itu berjalan Bukan pada setapak, Tapi pada pinggir padang ilalang Di malam hari Yang kata banyak orang gelap.

Seperti Mayat hidup

lembaran ini lama kosong, lembaran ini lama tak ku coret, semua terbias oleh kejadian-kejadian yang aku sendiri tak tahu maknanya, mungkin akhir-akhir ini aku seperti mayat hidup, berjalan, dan berjalan tanpa tahu arah bekerja dan bekerja tanpa tahu tujuan ya semua hanya aku lakukan untuk memenuhi kewajiban memenuhi tuntuan, memenuhi ekspektasi orang dan memenuhi keinginan pasar aku tak pernah akhir-akhir ini bergerak dengan hati atau paling tidak dengan hasrat seperti gigi yang sakit, syarafnya setengah mati setengah hidup tapi meninggalkan rasa sakit yang membuat semua badan malas bergerak. aku seperti ingin lari dari semua ini, tapi tak tahu kemana aku seperti ingin berbagi, tapi tak tahu dengan siapa aku seperti ingin mencari, tapi tak tahu mencari apa, sekali lagi aku seperti mayat hidup yang bergerak tapi tak punya hasrat apapun. banyak cerita sebenarnya banyak lawak sebenarnya banya tangis sebenarnya banyak rindu terbuncah sebenarnya, tapi ya cuma sesaat,

Dinding

Pada sebuah kesunyian, Ratapan itu seperti goresan di dinding-dinding retak Lapuk, Dan serta merta menghabiskan semua kerak kapur itu Aku tertegun, Pada dinding itu Pada kerak yang mulai berjatuhan Sekat dan kerat yang tak terpisah Lumut yang tersenyum kecut Lalu jatuh untuk tak tersenyum lagi Lalu aku sedikit alihkan pandanganku Semua roboh, Semua jatuh, Apa aku yang sedang roboh? Jatuh untuk tak tersenyum lagi? Depok, 5 maret 2013

Aku Cemburu

akhir-akhir ini aku cemburu pada burung yang bernyanyi riang walau dia hanya didahan sendiri, dan kadang bila ada temannya, kicaunya pasti bersambut dengan kicau yang tak kalah merdunya. aku sering membayangkan bila kehidupanku sebebas burung dan seakrab mereka, pasti aku tidak akan betah untuk terus menutup diri dikamar seperti ini. atau menyendiri sditengah hiruk pikuk. dulu, aku pernah cemburu pada ulat yang bisa diam dan sangat tenang, tak pernah mengeluh dan terus tekun berusaha membuat kepompong untuk bermetamorfosis, aku waktu itu cemburu kepadanya karena keadaanku yang sangat sibuk hingga lupa pada diri sendiri, aku sangat cemburu dengan keuletan dan fokus si ulat yang terus menerus tanpa lelah mengerjakan apa yang jadi tugasnya. pernah juga aku cemburu pada kuda yang gagah tapi tetap mau melayani tuannya, ia yang gagah perkasa dan bisa lari dengan kencang serta kuat itu tetap rendah hati dan memilih untuk mengabdi menarik kusir atau ditunggangi oleh tuannya. ia menyerahkan

Plat Nomor dan Persahabatan

"Semakin jauh kita berjalan, semakin banyak cerita yang bisa kita temukan" Kata-kata di atas muncul setelah aku melakukan perjalanan jauh untuk kesekian kalinya, ya sejauh apapun aku berjalan, selama ini masih didaerah jawa saja. hehehe. Sebuah perjalanan, entah itu menggunakan kereta, bis, mobil, motor, sepeda atau jalan kaki, pasti mempunyai makna tersendiri, dan untuk hal darat seperti ini aku sudah melakukannya semua, dan yang ingin aku ceritakan sekarang adalah perjalananku menggunakan motor dari kampung halaman di Wonosobo menuju kota rantau di Depok. ini merupakan perjalanan ketiga dengan jarak yang sama, pertama dulu waktu pertengahan tahun 2013, lalu akhir tahun 2013 dan terakhir kemarin tanggal 31 Januari 2014. Perjalanan yang menyenangkan ini (walaupun juga melelahkan) selalu memberikan cerita tersendiri. ada sebuah makna yang aku ambil dari perjalanan kali ini. Kondisi jalan pantura yang berlubang dan rusak parah setelah banjir membuat perjalanan dengan meng

Teman Bicara

aku meradang, mukaku merah, lalu, aku berbicara pada orang bisu, aku berbicara panjang lebar semua, dari umpatan sampai istighfar, dari banyolan sampai hamdalah, dari angan-angan sampai bismillah, dari cacian sampai laa khula wala kuwwata illa billah, dari tangisan sampai renungan, ya, hanya pada orang bisu itu aku bisa marah-marah aku bisa tertawa terbahak bahak, aku bisa menagis terisak isak aku bisa berteriak meraung raung aku bisa diam tanpa sepatah kata, karena dia hanya akan diam dia takdzim mendengarkan, dia tak banyak memberi masukan yang nggak perlu dia tak banyak mengkritik dia tak banyak menyahut, lalu tiba-tiba, saat teriakanku begitu keras, aku tegang, dan mati, sesaat kulihat dia, mukanya masih datar. Wonosobo, 25 Januari 2013

Aku, Indonesia

aku, pada kerinduan yang tak berujung dihimpit lempeng yang tak berhenti bergeser, didekat garis yang memisahkan lintang utara dan lintang selatan berdiri tegak, ditopang samudera dipaku pegunungan yang kaya, aku, Indonesia