akhir-akhir ini aku cemburu pada burung yang bernyanyi riang walau dia hanya didahan sendiri, dan kadang bila ada temannya, kicaunya pasti bersambut dengan kicau yang tak kalah merdunya. aku sering membayangkan bila kehidupanku sebebas burung dan seakrab mereka, pasti aku tidak akan betah untuk terus menutup diri dikamar seperti ini. atau menyendiri sditengah hiruk pikuk. dulu, aku pernah cemburu pada ulat yang bisa diam dan sangat tenang, tak pernah mengeluh dan terus tekun berusaha membuat kepompong untuk bermetamorfosis, aku waktu itu cemburu kepadanya karena keadaanku yang sangat sibuk hingga lupa pada diri sendiri, aku sangat cemburu dengan keuletan dan fokus si ulat yang terus menerus tanpa lelah mengerjakan apa yang jadi tugasnya. pernah juga aku cemburu pada kuda yang gagah tapi tetap mau melayani tuannya, ia yang gagah perkasa dan bisa lari dengan kencang serta kuat itu tetap rendah hati dan memilih untuk mengabdi menarik kusir atau ditunggangi oleh tuannya. ia menyerahkan
ada makna di setiap langkah dan kata