Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2012

Pemain Drama

Tiga hari telah ku lalui di sebuah kota yang selalu meninggalkan pesona, Wonosobo. Aku belajar banyak hal dari 3 hari aku meninggalkan kehidupan rutinku, aku belajar tentang drama, dan drama itu berjudul kehiduppan, dimulai dengan penataan latar yang penuh dengan pepohonan teduh yang dan penuh dengan semilir angin yang mengalir lembut meniup dedaunan. setelah penataan latar, skrip pun mulai di pelajari para pemain, dan casting telah diatur oleh yang memang bisa mengatur. para meain mulai mempelajari skrip mereka masing-masing, pemeran bayi yang mulai dilahirkan dari garba sang ibu, pemeraan persahabat mulai belajar merenung dan tiba-tiba tertawa, para orang tua belajar memerankan kasih sayang pada anak-anakanya, para pemuda pemudi memerankan peran ebagai mempelai yang akan segera beranjak kepelaminan, dan para orang yang memerankan kematian pun belajar bagaimana menghadipi sakitnya maut, dan para pemeran warga memerankan bagaimana cara menghormati Janazah. dan setelah tiba waktunya p

frustasi

datang lagi, rasa yang mencekam dalam keramaian membuat manusia bisu. tak mengeri caerita manis di sekitarnya

hiburan itu bernama proposal

beberapa hari ini aku habisakan untuk menyelesaikan proposal - proposal yang terbengkalai karena UTS dan banyaknya waktu yang sudah aku habiskan untuk urusan-urusan yang bukan prioritas sebenarnya, hehehe, membuat proposal menjadi hiburan tersendiri untuk lelahnya hari-hari menghadapi soal-soal yang sukses membuat rambutku mengembang ( Baca : Stress ), menyusun anggaran, membuat latar belakang, menyusun jadwal, membuat konsep besar menjadi pengalih duniaku untuk sementara waktu dari kejenuhan kuliah yang selalu birisi lemma, teorema, aksioma, dan kawan- kawannya. :)

Berbagi

Tiba – tiba saja lamunanku melayang jauh ke sebuah bangunan yang sangat sederhana, terdiri dari beberapa ruang pertemuan yang hanya berisi karpet tua, dampar (meja kecil), dan tumpukan kitab tua yang mempunyai khazanah ilmu sangat melimpah ruah. Masih terekam dengan jelas di benakku aku dan beberapa temanku duduk bersila di depan dampar dan menghadap kitab baru yang ilmunya tetap tua dan sangat mendalam maknanya. Dan lamunanku pun mengerucut pada suatu sore ketika kita mengkaji kitab “durrotun nasihin”, dalam kesempatan itu pak kiai sedang menceritakan tentang seorang nabi yang iberi tugas oleh Tuhan untuk melakukan semua apa yang di perintahkan oleh Tuhan terhadapanya, dan penggalan yang sangat aku ingat adalah perintah terkhir Tuhan dalam pejalanan nabi itu,

Antara Kepentingan dan Persahabatan

Entah kenpa akhir-akhir ini aku merasa nyaman dengan kesendirianku, sepi, sunyi dan tenang yang biasanya sangat aku hindari menjadi sesuatu hal yang selalu aku cari di sela-sela waktuku, walaupun kadang aku sangat merindukan kebersamaan, ngobrol ngalor-ngidul , berdebat, berdiskusi, atau hanya sekedar nongkrong dan tertawa lebar-lebar. Aku tak pernah tahu secara pasti alasan kenapa aku berubah akhir-akhir ini, aku lebih nggak peduli, nggak mau repot dan gampang sekali mengucapkan kata "ok, silahkan" yang nggak ikhlas, atau ucapan putus asa lainnya, aku merasa kehilangan karakter dan rasa memilikiku terhadap sesuatu. Men`mang sih aku sadar setiap orang mempunyai dunia masing-masing, tapi aku nggak mau ngomong kalau ini di sebabkan oleh rasa sakit hatiku kepada sahabat-sahabatku atau keadaan yang tiba-tiba berubah. karena aku merasa kesalahan ada pada diriku yang kehabisan kesabaran, mungin saya bisa bilang saya kehabisan kesabarn terhadap keadaan, tapi orang lain bisa mengat