Skip to main content

hiburan itu bernama proposal


beberapa hari ini aku habisakan untuk menyelesaikan proposal - proposal yang terbengkalai karena UTS dan banyaknya waktu yang sudah aku habiskan untuk urusan-urusan yang bukan prioritas sebenarnya, hehehe, membuat proposal menjadi hiburan tersendiri untuk lelahnya hari-hari menghadapi soal-soal yang sukses membuat rambutku mengembang ( Baca : Stress ), menyusun anggaran, membuat latar belakang, menyusun jadwal, membuat konsep besar menjadi pengalih duniaku untuk sementara waktu dari kejenuhan kuliah yang selalu birisi lemma, teorema, aksioma, dan kawan- kawannya. :)

ketika garapan satu proposal selesai dan mengconvertnya ke PDF itu menjadi sebuah kepuasan tersendiri untukku, bagaimana tidak, aku rela begadang untuk menyusunnya dan sampai lupa makan, mungkin laptopku ini kalau bisa berkata, dia pasti akan bilang, "bos, udah bos, nggakkuat nih bos, panas, istirahat dulu deh, sana makan minum dulu, belajar yang di buku, ato baca buku tuh bos," sambil menunjuk buku yang mulai cemberut karena lama tak ku sentuh, atau ku beli tapi aku letakkan begitu saja, hehehehe..
maaf ya sob, hidup kadang emang keras, kamu harus tau, ebagai laptop yang baik tu jangan gampang panas, dan siap bekerja keras, hehehe.. . piss..

ya semoga saja sih proposalnya pada tembus dan acara- acaranya berjalan dengan lancar, terutama kubus super camp, amiiin :)

Comments

Popular posts from this blog

Betapa Welasnya Gusti Allah

Akhir-akhir ini saya merasa muak melihat twitter dan facebook yang kebanyakan membicarakan kasus korupsi yang disebut fitnah lah, konspirasi lah, ketahuan belangnya lah, dal lain sebagainya, banyak sekali pro kontra yang terjadi, Terlapas dari saya yang memang nggak suka sama sekali terhadap partai-partai politik yang sok suci  dan membela rakyat tapi akhir-akhirnya "ngadali" rakyat juga, yang sangat saya sayangkan adalah akhir-akhir ini semakin marak agama diperjualbelikan dan semakin marak nama Tuhan dijadikan alat jualan supaya dagangannya laku keras. Tapi dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang brengseknya beberapa oknum yang jualan atas nama Agama dan Tuhan, tapi saya ingin lebih membahas betapa pemurahnya Tuhan terhadap makhluk-Nya yang paling brengsek dan paling keji sekalipun. Ide tulisan ini saya dapat ketika saya kembali membaca kitab ta'limul muta'alim yang sudah berdebu diatas lemari karena sok sibuknya saya sampai malas membacanya. setelah s

Ketua Angkatan Namanya

Jika kau pernah kuliah atau sekarang sedang kuliah, pasti kau tahu jabatan yang diberi nama “ketua angkatan” ini. memang sih jabatan ini tak setenar ketua BEM, Ketua DPM, atau Ketua lembaga lainnya. Jabatan ini hanya jabatan kultural yang tugas dan wewenangnya tidak tertulis dimanapun, tidak di AD/ART, Preambul, atau undang-undang IKM. akan tetapi jabatan ini akan sangat penting ketika sebuah angkatan mengadakan acara yang tidak punya panitia, atau ketika ada permasalahan yang terjadi. Jabatan yang tidak punya tugas dan wewenang secara tertulis ini menurut saya hanya sebatas abdi, kawulo yang bertugas melayani orang-orang diangkatannya. namanya juga jabatan kultural, ya nggak pernahlah disuruh ngasih sambutan atau tanda tangan seperti ketua lembaga. Tapi jika kita menengok tugas yang di emban oleh mereka yang tidak tertulis itu sangat berat (bagi yang mau mikir). Ya nggak berat gimana, ketua angkatan bertanggung jawab atas angkatannya, jika ada tugas angkatan dia, jika ada permasalah

Tuhan, akulah sang pendosa

Tuhan, dalam ku termenung, aku melihat cahaya tertutup mendung. Terbingkai kabut, dan terlihat tarian rintik hujan membasahi bumiMu yang kerontang.