Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

kenanglah kebaikan orang disekitarmu

Banyak  orang keluar masuk dalam hidup kita. Ada yang melintas dalam segmen singkat,  namun  membekas  keras.  Ada  yang telah lama berjalan beiringan, tetapi  tak  disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan  penampakannya melekat di hati. Ada yang datang pergi begitu saja seolah  tak  pernah  ada.  Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan   manik-manik  pembentuk  mosaik  catatan  sejarah.  Gambaran  itu sebenarnya  telah terbentuk, hanya saja tak pernah selesai. Atau kita salah lihat, sehingga seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya.

Aku rindu...

aku merasakannya dalam setiap desir darah teralir sangat merdu mengusik tidur burung-burung dipucuk camar. sebuah rasa rindu yang sangat menggema dalam tiap bangunku dan menelisik ditiap tidurku.. aku rindu kau... wahai bangsa yang damai, gemah ripah loh jinawi berjiwa ramah, dan perilaku sopan santun

PEJUANG METROPOLIS

sekilas ku lihat kilatan terang dari hati kecilmu, nak benar adanya itu hal berharga secercah sisa kebahagiaan di hidupmu. melawan keterbatasan membuatmu seperti batu karang, keras dan tangguh dalam cercaan setiap mulut

bunga ataukah Hati

mulai mengalir sebuah kerinduan pada bunga di taman itu, sekuntum wangi yang selalu ada dalam kenanganku di saat ini, entah itu sebuah harapan, atau hanya sebuah kerinduan akan sepi yang kurasakan? pantaslah sebuah cinta akan mengerti, hanya hati ini terlalu lemah untuk merasa dan terus dipaksa merasa, aku dengar keluhannya, seonggok daging tanpa batas relung disetiap desir-desir aliran darah yang sangat adil mengalir dalam tubuhnya,

Bangsa Kenangan

bangsa ini tak lagi bisa menari, melantunkan setiap irama bulir-bulir padi menguning, pengundang senyum manis diwajah perkasa para lelaki dan perempuan burtutupkan caping. masih dirindu oleh setiap kecipak ikan diperahu nelayan meronta gembira untuk nafkah siang ini, sekali lagi, senyum terkembang dari pria berkulit legam itu,

Sajak rindu dari matematika.

Akulah lelaki yg mrindukan malam, disetiap bilik kehidupan yang merentang, lemah, tak mmpu lg mendiferensialkan rindunya, dan mengintegralkan fikran ini mnjadi realita, akulah lelaki pelamun yg dirundung duka. Mencoba memetik bunga ditaman khayangan, tapi tak sbtangpun ku dpat, seperti halnya vektor diruang empat.