Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2013

Malam

Sedikit mata terpicing, melihat dewi malam yang meraja, pada kesepian dan kesendirian yang tak kunjung pergi pada rintih letih yang lirih aku tak mengerti lagi pada malam ini, pada gelapnya langit yang terselubung awan putih pada gemintang yang saling berkedip satu sama lain melihatku yang menatapnya penuh seluruh ah, andai aku bisa selalu berbaju putih dan memandang keatas, menerawang angan dan menembusnya, tapi ini seperti situasi komedi, mengalir untuk ditertawakan semua alam, oh malam, biarkan aku memahamimu sejenak agar aku bisa tenang, jika menjadi gelap seperti kesejatianmu. Depok, 18 Oktober 2013

Pada Puisi

pada puisi aku tumpahkan kerinduan pada puisi aku tumpahkan kekaguman pada puisi aku tumpahkan kegembiraan pada puisi aku tumpahkan kesedihan pada puisi aku tumpahkan kerisauan pada puisi aku tumpahkan kemarahan pada puisi aku tumpahkan kesendirian pada puisi aku tumpahkan kebersamaan pada puisi aku tumpahkan kenangan pada puisi aku tumpahkan rasa cinta pada puisi aku tumpahkan cerita tentang kita, pada puisi.. Depok, 17 Oktober 2013

Aku dan Teman

jika pada "teman bersyarat" aku sudah tidak bisa mengharapkan apa-apa lagi, maka tinggallah aku memilih untuk tetap disini sendiri atau pergi ketempat para "teman sejati" berada.. tapi, sebelum aku memilih antara dua pilihan itu, mungkinm aku ingin menyampaikan sesuatu yang selama ini telah mengganjal dalam hatiku yang bagai sebongkah batu keras ini. pada "teman bersyarat"ku, jika memang sudah tidak ada yang kau bisa ambil, minta, keruk, dan eksploitasi dari diriku, ya sudah pergi saja tidak apa-apa, nanti datang lagi saat aku punya banyak amunisi lagi, insyaallah pintu ini masih terbuka lebar dan semoga aku tetap tak berubah fikiran.. dan pada "teman Sejatiku", aku selalu rindu pada kebersamaan yang kau berikan, pada kehangatan yang kau ciptakan, dan pada gelak tawa yang kau nyanyikan dengan merdu, aku harap kau tak pernah bosan jika aku selalu datang dengan segenap keluh kesah, mengganggu waktumu, dan membuatmu tak tidur tepat waktu. insy

Pasrah

aku basuh seluruh muka dengan air yang menjadi suci karena bernama air wudlu, tiba-tiba saja terbesit sebuah pertanyyan pada diriku, "kapan aku benar-benar pasrah?" bahkan saat sujud dala shalatpun, aku tak sepenuhnya pasrah, tanganku masih kaku, masih sangat menyangga kesombongan yang tertanam dalam diriku. Apalagi pada setiap jengkal kehidupan yang telah aku lalui diluar ibadahku, sudah bisa dipastikan tidak ada kepasrahan sedikitpun.