aku basuh seluruh muka dengan air yang menjadi suci karena bernama air wudlu, tiba-tiba saja terbesit sebuah pertanyyan pada diriku, "kapan aku benar-benar pasrah?" bahkan saat sujud dala shalatpun, aku tak sepenuhnya pasrah, tanganku masih kaku, masih sangat menyangga kesombongan yang tertanam dalam diriku. Apalagi pada setiap jengkal kehidupan yang telah aku lalui diluar ibadahku, sudah bisa dipastikan tidak ada kepasrahan sedikitpun.
Akhir-akhir ini saya merasa muak melihat twitter dan facebook yang kebanyakan membicarakan kasus korupsi yang disebut fitnah lah, konspirasi lah, ketahuan belangnya lah, dal lain sebagainya, banyak sekali pro kontra yang terjadi, Terlapas dari saya yang memang nggak suka sama sekali terhadap partai-partai politik yang sok suci dan membela rakyat tapi akhir-akhirnya "ngadali" rakyat juga, yang sangat saya sayangkan adalah akhir-akhir ini semakin marak agama diperjualbelikan dan semakin marak nama Tuhan dijadikan alat jualan supaya dagangannya laku keras. Tapi dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang brengseknya beberapa oknum yang jualan atas nama Agama dan Tuhan, tapi saya ingin lebih membahas betapa pemurahnya Tuhan terhadap makhluk-Nya yang paling brengsek dan paling keji sekalipun. Ide tulisan ini saya dapat ketika saya kembali membaca kitab ta'limul muta'alim yang sudah berdebu diatas lemari karena sok sibuknya saya sampai malas membacanya. setelah s