dalam sendiriku, ku telurusi nikmat dingin lepas angin. aku lempar segala keramaian duniawi ku ganti dengan segala keramaian seruak-seruak alam aku seperti mendapat sebuah bisikan-bisikan yang menjadi renungan, aku kangen, ya, dalam sendiri ini aku kangen pada setiap penciptaan dan kebesaran Tuhan. cerita menikmati kehidupan seperti dinikmati, lalu lepas terhempas dan kembali sendiri, kembali kangen, lupa akan kelupaan selama ini terhadap Tuhan. semilir angin mengunci nadiku, tapi tak pernah bisa mengunci alam fikirku, untuk berlayar, berkelakar sesuai keinginan.
ada makna di setiap langkah dan kata