beriringan hujan dan angin mengiringi pagi,
laut gemuruh hingga ketepi,
saat aku masih berdiri menantang ombak,
yang berdenyaran dan membentak,
memecah disetiap karang-karang tegar.
pantai mulai sunyi,
hanya melodi ombak dan angin yang bernyanyi,
detak jantung sudah mulai tak bergemuruh lagi,
hanya berbisik tenang di setiap jengkal nadi.
sepertinya sudah saatnya matahari membisu,
kembali kebalik gunung dan memanasi hawa dingin disana,
bukan lagi menemaniku dalam gemuruh ombak,
yang berpacu dengan gemuruh didalam dada ini.
serpih-serpih pasir mulai berterbangan menguji berdiriku,
menyayat pipiku,
membuat darah mengalir,
lalu dibasuh rintik hujan
tersayat lagi,
berdarah lagi.
dibasuh lagi,
dan aku masih tegak berdiri,
menikmati dburan ombak yang siap menerkamku..
laut gemuruh hingga ketepi,
saat aku masih berdiri menantang ombak,
yang berdenyaran dan membentak,
memecah disetiap karang-karang tegar.
pantai mulai sunyi,
hanya melodi ombak dan angin yang bernyanyi,
detak jantung sudah mulai tak bergemuruh lagi,
hanya berbisik tenang di setiap jengkal nadi.
sepertinya sudah saatnya matahari membisu,
kembali kebalik gunung dan memanasi hawa dingin disana,
bukan lagi menemaniku dalam gemuruh ombak,
yang berpacu dengan gemuruh didalam dada ini.
serpih-serpih pasir mulai berterbangan menguji berdiriku,
menyayat pipiku,
membuat darah mengalir,
lalu dibasuh rintik hujan
tersayat lagi,
berdarah lagi.
dibasuh lagi,
dan aku masih tegak berdiri,
menikmati dburan ombak yang siap menerkamku..
Comments
Post a Comment