sedikit kesunyai mulai terungkap oleh cahaya, percik-percik embun itu juga memberi sedikit denting dari tabunya alam, lalu sedikit senyum melebar, menjadi sedikit onggokan daging yang bermakna. parau empat malam ini terkesiap, tabir terbuka sedikit demi sedikit, tak lagi menutupi keagungan Tuhan, sampai puing-puing taubat dari sang hati kembali ingin menyatu, merpati bersih itu kemudian mengepakkan sayapnya, berkeliling sembari menyenandungkan lagu rindu pada sang nabi, berlanjut pada dzikir pada sang Esa, seperti membimbing hati yang mulai tertata. sang pasukan langit pun turun lalu dudk melingkari seperti gambaran terbang sang merpati, mereka mengumandangkan beribu puja dan puji pada sang Khaliq, memeriahkan alam. dan tiba-tiba riuh rendah itu bertambah. ternyata partikel-partikel batu mulai ikut berputar dan dzikir, daun bergoyang-goyang mengucapkan Laa ilaha illallah.. serta angin menghembuskannya seperti seruan untuk mengikuti, alam bertahlil, pasukan lan
ada makna di setiap langkah dan kata