selamat pagi dunia, selamat pagi para pencari ridha Tuhan, selamat pagi untuk semua makhluk yang telah diciptakan Tuhan, dan selamat pagi untukmu yang spesial. hari ini sebenarnya biasa-biasa saja, tapi entah kenapa tiba-tiba manis dengan semua kenangan yang menjadikan kita seperti terjatuh lagi dalam lubang yang sama, kenangan yang membuat rnidu ini menjadi milik kita, atau bahkan bukan hanya milik kita, tapi milik semua alam semesta.
disini sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu padamu, pernahkah kamu sejenak melepaskan semua beban yang memberatkanmu sehingga hatimu menjadi bungkuk dan tertekan? pernahkah mencoba menikmati semilir angin yang bisa memabawamu keseberang dunia yang belum pernah kau kunjungi? pernahkan sejenak merasakan hangatnya pelukan mentari pagi disaat semua orang sibuk untuk memulai aktivitasnya? atau pernahkan kau mencoba menikmati rintik hujan yang datang seperti segerombol tentara yang akan melakukan ekspansi? aku selalu berharap kau menjawabnya dengan kata "SERING" atau paling tidak "pernah", karena sebenarnya aku selalu merasa iba melihatmu terus terkungkung dan tertekan oleh semua sistem yang sebenarnya tidak harus kau ikuti. kenapa? karena kau adalah manusia merdeka sepertiku, seperti manusia-manusia lainnya juga. masa' sebagai manusia yang berakal, kemerdekaan kita kalah dengan elang yang menjelajah angkasa? atau rubah yang berkeliaran kesana kemari, atau tupai yang meloncat dari pohon satu kepohon yang lain?
memang kadang cita-cita dan belenggu itu bedanya tipis, setipis selaput kulit ari. Tapi, walaupun tipis, kulit ari itu tetap ada. bolehlah kita mengejar cita-cita, tapi jangan terlalu dipaksakan hatimu untuk mencapainya. hiduplah dengan bebas, biarkan angin menerbangkan cita-cita seperti layang-layang kita, dan kita tinggal menarik ulur layang-layang itu supaya tetap gagah diatas sana, atau mau kau gapai untuk kau bawa pulang.
kawan, jangan sampai hatimu tertekan dan memberontak, berilah ia sedikit nafas segar untuk berimprovisasi..
disini sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu padamu, pernahkah kamu sejenak melepaskan semua beban yang memberatkanmu sehingga hatimu menjadi bungkuk dan tertekan? pernahkah mencoba menikmati semilir angin yang bisa memabawamu keseberang dunia yang belum pernah kau kunjungi? pernahkan sejenak merasakan hangatnya pelukan mentari pagi disaat semua orang sibuk untuk memulai aktivitasnya? atau pernahkan kau mencoba menikmati rintik hujan yang datang seperti segerombol tentara yang akan melakukan ekspansi? aku selalu berharap kau menjawabnya dengan kata "SERING" atau paling tidak "pernah", karena sebenarnya aku selalu merasa iba melihatmu terus terkungkung dan tertekan oleh semua sistem yang sebenarnya tidak harus kau ikuti. kenapa? karena kau adalah manusia merdeka sepertiku, seperti manusia-manusia lainnya juga. masa' sebagai manusia yang berakal, kemerdekaan kita kalah dengan elang yang menjelajah angkasa? atau rubah yang berkeliaran kesana kemari, atau tupai yang meloncat dari pohon satu kepohon yang lain?
memang kadang cita-cita dan belenggu itu bedanya tipis, setipis selaput kulit ari. Tapi, walaupun tipis, kulit ari itu tetap ada. bolehlah kita mengejar cita-cita, tapi jangan terlalu dipaksakan hatimu untuk mencapainya. hiduplah dengan bebas, biarkan angin menerbangkan cita-cita seperti layang-layang kita, dan kita tinggal menarik ulur layang-layang itu supaya tetap gagah diatas sana, atau mau kau gapai untuk kau bawa pulang.
kawan, jangan sampai hatimu tertekan dan memberontak, berilah ia sedikit nafas segar untuk berimprovisasi..
Comments
Post a Comment