Akulah lelaki yg mrindukan malam,
disetiap bilik kehidupan yang merentang,
lemah,
tak mmpu lg mendiferensialkan rindunya,
dan mengintegralkan fikran ini mnjadi realita,
akulah lelaki pelamun yg dirundung duka.
Mencoba memetik bunga ditaman khayangan,
tapi tak sbtangpun ku dpat,
seperti halnya vektor diruang empat.
Malang nian aku yg merindu dirundung duka ini.
Hanya lamunanpun tak sampai,
melati itu hanya persamaan fana,
tak memenuhi aksioma.
Tertinggal di sifat tertutup terhadap penjumlahan hatinya.
Akulah lelaki ruang sampel kesengsaraan.
Yang tak tercantum dalam tabel poisson,
median kewarasan hampir hilang di 1/4,1/2,dan 3/4 batinku,
meninggalkan sakit tak terperi di bagian modus hidup ini.
Akulah lelaki!
Perindu malam,pelamun bunga.
Dirundung duka,
masih mencari titik temu asimtot dengan sumbunya.
Depok, 12 april 2011.
Comments
Post a Comment