Skip to main content

Aku Cemburu

akhir-akhir ini aku cemburu pada burung yang bernyanyi riang walau dia hanya didahan sendiri, dan kadang bila ada temannya, kicaunya pasti bersambut dengan kicau yang tak kalah merdunya. aku sering membayangkan bila kehidupanku sebebas burung dan seakrab mereka, pasti aku tidak akan betah untuk terus menutup diri dikamar seperti ini. atau menyendiri sditengah hiruk pikuk.

dulu, aku pernah cemburu pada ulat yang bisa diam dan sangat tenang, tak pernah mengeluh dan terus tekun berusaha membuat kepompong untuk bermetamorfosis, aku waktu itu cemburu kepadanya karena keadaanku yang sangat sibuk hingga lupa pada diri sendiri, aku sangat cemburu dengan keuletan dan fokus si ulat yang terus menerus tanpa lelah mengerjakan apa yang jadi tugasnya.

pernah juga aku cemburu pada kuda yang gagah tapi tetap mau melayani tuannya, ia yang gagah perkasa dan bisa lari dengan kencang serta kuat itu tetap rendah hati dan memilih untuk mengabdi menarik kusir atau ditunggangi oleh tuannya. ia menyerahkan semua yang ia miliki demi kenyamanan tuannya. mereka jarang mengeluh, hanya kadang sedingkit meringkik. padahal seharusnya dia bisa bebas dan bisa mengalahkan tuannya kalau dia mau.

lalu aku juga cemburu pada semut yang selalu berkoloni dan saling membantu dalam bekerja mencari penghidupan, keramahan dalam bertegur sapa ketika berteemu, rasa saling mengasihi dan menolong yang mereka miliki sangat membuatku cemburu. apalagi sifat percaya dirinya walaupun dia tahu dia lebih kecil dari sebagian besar makhluk lainnya yang kasat mata.

dan pasti semua orang pernah cemburu dengan lebah, kesetiaannya dan cara mereka mengorbankan segalanya demi sang ratu. kepatuhan yang tak tertandingi dan kerja keras yang sampai menghasilkan obat yang mujarab bagi manusia dengan rasa manis.

ah, masih banyak cemburuku pada semua ciptaan Tuhan yang "katanya" lebih rendah derajatnya daripada manusia itu. mereka lillah dalam melakukan segala yang menjadi tugasnya, tanpa pamrih dan hanya sekedar lakukan saja.

Depok, 10 Februari 2014

Comments

Popular posts from this blog

Betapa Welasnya Gusti Allah

Akhir-akhir ini saya merasa muak melihat twitter dan facebook yang kebanyakan membicarakan kasus korupsi yang disebut fitnah lah, konspirasi lah, ketahuan belangnya lah, dal lain sebagainya, banyak sekali pro kontra yang terjadi, Terlapas dari saya yang memang nggak suka sama sekali terhadap partai-partai politik yang sok suci  dan membela rakyat tapi akhir-akhirnya "ngadali" rakyat juga, yang sangat saya sayangkan adalah akhir-akhir ini semakin marak agama diperjualbelikan dan semakin marak nama Tuhan dijadikan alat jualan supaya dagangannya laku keras. Tapi dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang brengseknya beberapa oknum yang jualan atas nama Agama dan Tuhan, tapi saya ingin lebih membahas betapa pemurahnya Tuhan terhadap makhluk-Nya yang paling brengsek dan paling keji sekalipun. Ide tulisan ini saya dapat ketika saya kembali membaca kitab ta'limul muta'alim yang sudah berdebu diatas lemari karena sok sibuknya saya sampai malas membacanya. setelah s

Ketua Angkatan Namanya

Jika kau pernah kuliah atau sekarang sedang kuliah, pasti kau tahu jabatan yang diberi nama “ketua angkatan” ini. memang sih jabatan ini tak setenar ketua BEM, Ketua DPM, atau Ketua lembaga lainnya. Jabatan ini hanya jabatan kultural yang tugas dan wewenangnya tidak tertulis dimanapun, tidak di AD/ART, Preambul, atau undang-undang IKM. akan tetapi jabatan ini akan sangat penting ketika sebuah angkatan mengadakan acara yang tidak punya panitia, atau ketika ada permasalahan yang terjadi. Jabatan yang tidak punya tugas dan wewenang secara tertulis ini menurut saya hanya sebatas abdi, kawulo yang bertugas melayani orang-orang diangkatannya. namanya juga jabatan kultural, ya nggak pernahlah disuruh ngasih sambutan atau tanda tangan seperti ketua lembaga. Tapi jika kita menengok tugas yang di emban oleh mereka yang tidak tertulis itu sangat berat (bagi yang mau mikir). Ya nggak berat gimana, ketua angkatan bertanggung jawab atas angkatannya, jika ada tugas angkatan dia, jika ada permasalah

Tuhan, akulah sang pendosa

Tuhan, dalam ku termenung, aku melihat cahaya tertutup mendung. Terbingkai kabut, dan terlihat tarian rintik hujan membasahi bumiMu yang kerontang.