Tuhan, tau nggak? Selama ini aku bunya bungkusan rahasia lho...
Tapi aku yakin Engkau pasti sudah tau lah...
Bungkusan itu kado istimewa untuk “dia”
Sejak kubungkus, belum pernah lagi aku membukanya
Sehingga, akupun tak lagi begitu paham dengan isinya
Yang pasti, setelah menjadi kado, itu benar-benar milik “dia”
Dan menurutku, satu-satunya yang berhak membuka, ya cuma “dia”
Kalaupun aku membukanya lagi, itu buat checking akhir sebelum aku menyerahkan pada “dia”
Niatnya sih, ini akan kuberikan saat kami berjumpa nanti
Saat telah Engkau bawa “dia” kepadaku
mmm... lumayan susah juga ya, jaga kado itu sendirian
ada saja tangan-tangan usil yang ingin coba membukanya
jelas aku nggak kasih izin dong,
kado ini kan spesial untuk "dia"
orang lain, nggak ada yang boleh pegang, apalagi membukanya
Sepertinya kemarin Engkau menyuruhku memberikannya pada orang yang Kau tunjuk “dia”
Sempat aku ragu tuhan, masak sih, “dia” sudah datang???
Tapi aku selalu percaya padaMu Tuhan,
Dan akhirnya, aku mengikuti mauMu
Aku tidak ingin salah alamat Tuhan,
Dan sebelum kado ini kuberikan, aku ingin memastikan bahwa orang itu benar-banar “dia”
setelah aku cermati, ternyata benar, “dia” telah datang
sontak aku ingin segera memberikan kado ini untuknya
sebelum kuberikan, aku harus membuka kado ini dulu,
aku ingin memastikan, kalau isinya masih utuh
ok, sekarang aku siap menyerahkan kado ini untuknya
wah.... Dag dig dug serrr.....
Tapi... Eits....
Ada apa lagi tuhan? Kenapa Kau memanggilku?
Apa? Salah orang?
Yang benar saja...
Aku rasa, itu memang benar “dia” dech...
Aku dah siap nih, kasih kado ini...
Masa aku salah membaca pesanMu???
Tapi, owh... Ternyata memang bukan “dia” to???
Terus sebenarnya, maksud pesanmu itu apa, tuhan?
Jadi bertanya-tanya nih...
Tapi baiklah, seperti biasa, aku percayakan padaMu saja
Pasti itu yang terbaik
terus gimana nih nasib bungkusannya?
udah terlanjur kubuka, e..e..e.. Lupa belum kututup pula...
mmm... Bungkus lagi aja dech, terus kembali menunggu “dia” datang
tapi aku nggak mau jaga kado ini sendirian lagi tuhan...
Capek...
Aku titipkan padaMu saja ya...
Nanti Engkau saja yang memberikan pada “dia”
Aku sam’an wa tho’atan aja dech...
Tapi tolong Tuhan, kali ini benar-benar bantu aku untuk menjaganya
Kado ini akan akan kupersembahkan sebagai hadiah terindah untuk “dia”
Jadi, kumohon, jangan salah orang lagi...
Tuhan, kira-kira “dia” juga punya kado untukku nggak ya?
Seperti kado yang kumiliki untuknya,
Kalau boleh meminta, kasihkan ke orang yang punya kado juga Tuhan...
Biar kami impas.
Hehehehehe
Selalu ada saja yang Kau sembunyikan dibalik setiap kuasaMu
semarang, 6 desember 2011
16 : 17