dalam layang bayang tak berkembang
senyum hilang dalam deru malam
berteman lampion-lampion sunyi
nan setia memberi sinar sampai pagi
angin malam mulai menyelimuti
tubuh kering tanpa terlilit busana
legam, dengan seribu bekas cambuk yang terlihat masih segar.
setelah sekian masa melangkah kosong
mencoba mengejar matahari diteriknya
serta merindukan dimalamnya
kini,
hanya debu yang tersisa
hanya asap terhirup yang sudah terbiasa
tanpa apa.
kebelakang, kau hilang
tak untuk dikenang
hanya sisa-sisa asa saja
yang mulai menguap
dan terbang bersama ketakpedulian.
Depok, 26 oktober 2011
Wah Tukang matematika gaweane koyo iki..
ReplyDeletebesok buat jurusan matemasastra aja liq
hahaha, ben nggak terlalu mumet sama angka :)
ReplyDelete