selama aksioma itu masih ada
aku perlahan berjalan pelan
mengikuti ritme permainan melodi alam
yang mulai luntur oleh guyuran hujan
tak aku pedulikan mata yang terlihat menatap
tak hanya sepasang,
tapi tiga atau empat pasang yang aku tangkap,
menatap tajam pada terjalnya hati dan kerinduan
tangan letih yang gemulai
terkantongi dalam saku
dalam rindu yang tergadai semu
oleh berpasang mata yang menatap didepanku
sekarang,
disaat semua mata itu menghilang,
tertinggal aku dengan kenangan
berantuk pada peaduan
dan tak bisa mengalir lagi.
aku perlahan berjalan pelan
mengikuti ritme permainan melodi alam
yang mulai luntur oleh guyuran hujan
tak aku pedulikan mata yang terlihat menatap
tak hanya sepasang,
tapi tiga atau empat pasang yang aku tangkap,
menatap tajam pada terjalnya hati dan kerinduan
tangan letih yang gemulai
terkantongi dalam saku
dalam rindu yang tergadai semu
oleh berpasang mata yang menatap didepanku
sekarang,
disaat semua mata itu menghilang,
tertinggal aku dengan kenangan
berantuk pada peaduan
dan tak bisa mengalir lagi.
Comments
Post a Comment