seperti aku tak mengerti silih bergantinya hari,
aku benar-benar tak menyadari apa yng telah membuat rumput itu mati,
aku sudah berusaha tak menginjaknya,
aku juga tak lupa memohon hujan untuk menyiraminya.
namun seperti yang terlihat,
batangnya patah,
dan mengering,
aku tak tahu sibuk manusia mungkin telah menginjaknya
membunuhnya tanpa sengaja.
lalu?
apa guna aku merawatnya?
kalau sekarang untuk melihat senyumnya saja
aku harus memutar otak berisi semua kenangan yanga ada senyumnya.
aku ingin sekali meratapi matinya,
tapi aku tidak mau dibilang mengada-ada,
atau berlebihan,
padahal aku sangat kehilangan,
tapi karena cuma aku yang memperhatikannya,
wajar jika aku menangis aku dikatakan gila,
ah dunia,
kau sangat hebat memanipulasi manusia,
menjadi seperti kuda yang ikut-ikutan rombongan ke pasar,
tanpa tahu mau apa dia kepasar..
aku benar-benar tak menyadari apa yng telah membuat rumput itu mati,
aku sudah berusaha tak menginjaknya,
aku juga tak lupa memohon hujan untuk menyiraminya.
namun seperti yang terlihat,
batangnya patah,
dan mengering,
aku tak tahu sibuk manusia mungkin telah menginjaknya
membunuhnya tanpa sengaja.
lalu?
apa guna aku merawatnya?
kalau sekarang untuk melihat senyumnya saja
aku harus memutar otak berisi semua kenangan yanga ada senyumnya.
aku ingin sekali meratapi matinya,
tapi aku tidak mau dibilang mengada-ada,
atau berlebihan,
padahal aku sangat kehilangan,
tapi karena cuma aku yang memperhatikannya,
wajar jika aku menangis aku dikatakan gila,
ah dunia,
kau sangat hebat memanipulasi manusia,
menjadi seperti kuda yang ikut-ikutan rombongan ke pasar,
tanpa tahu mau apa dia kepasar..
Comments
Post a Comment