aku tak pernah tahu bagaimana ini bermula,
bahkan sang angin pun lupa bahwa mereka pernah diantara kita,
sang mentari hanya tersenyum ramah penuh misteri saat ku tanya,
dan, semua terlihat tak perlu di tanya,
saat kau datang dalam lamunku,
dengan senyummu yang mungil,
dan derai tawa yang lebih ramah dari sapa daun pagi ini,
telah membuatku tersenyum simpul,
dan menatap ada cahaya didepan.
kau mengawali cerita pada sebuah lembar kehidupan dengan manis,
dengan anggunmu,
dengan tingkah bocahmu,
dan semua lenggok kesopanan sang jawa.
sepertinya aku belum pernah berdoa pada Tuhan
meminta bidadari dalam duniaku,
tapi kau terkirim untukku seperti kabulan doa sang perindu,
apa mungkin kakek buyutku yang telah berdoa untuukku?
ah,
itu urusan Tuhan,
kau begitu anggun dalam setiap lekuk senyum yang selalu ku rindu.
bak candu,
kau ingatkan aku pada betapa pemurahnya Tuhan,
dan dalam batasmu,
kau membuatku seperti sadar ini adalah dunia.
ini kesadaran yang membayang,
ini kasih yang murni,
lebih murni dari logam manapun dibumi ini,
ini rasa rindu yang membeku,
lebih beku dari derajat minus manapun,
semoga kau datang lagi,
pada hati yang sepi,
seperti air
yang membuat perahu menjadi berguna..
Depok, 28 Juni 2013
bahkan sang angin pun lupa bahwa mereka pernah diantara kita,
sang mentari hanya tersenyum ramah penuh misteri saat ku tanya,
dan, semua terlihat tak perlu di tanya,
saat kau datang dalam lamunku,
dengan senyummu yang mungil,
dan derai tawa yang lebih ramah dari sapa daun pagi ini,
telah membuatku tersenyum simpul,
dan menatap ada cahaya didepan.
kau mengawali cerita pada sebuah lembar kehidupan dengan manis,
dengan anggunmu,
dengan tingkah bocahmu,
dan semua lenggok kesopanan sang jawa.
sepertinya aku belum pernah berdoa pada Tuhan
meminta bidadari dalam duniaku,
tapi kau terkirim untukku seperti kabulan doa sang perindu,
apa mungkin kakek buyutku yang telah berdoa untuukku?
ah,
itu urusan Tuhan,
kau begitu anggun dalam setiap lekuk senyum yang selalu ku rindu.
bak candu,
kau ingatkan aku pada betapa pemurahnya Tuhan,
dan dalam batasmu,
kau membuatku seperti sadar ini adalah dunia.
ini kesadaran yang membayang,
ini kasih yang murni,
lebih murni dari logam manapun dibumi ini,
ini rasa rindu yang membeku,
lebih beku dari derajat minus manapun,
semoga kau datang lagi,
pada hati yang sepi,
seperti air
yang membuat perahu menjadi berguna..
Depok, 28 Juni 2013
Comments
Post a Comment