Skip to main content

Iya, Kamu..

aku tak pernah tahu bagaimana ini bermula,
bahkan sang angin pun lupa bahwa mereka pernah diantara kita,
sang mentari hanya tersenyum ramah penuh misteri saat ku tanya,
dan, semua terlihat tak perlu di tanya,

saat kau datang dalam lamunku,
dengan senyummu yang mungil,
dan derai tawa yang lebih ramah dari sapa daun pagi ini,
telah membuatku tersenyum simpul,
dan menatap ada cahaya didepan.

kau mengawali cerita pada sebuah lembar kehidupan dengan manis,
dengan anggunmu,
dengan tingkah bocahmu,
dan semua lenggok kesopanan sang jawa.

sepertinya aku belum pernah berdoa pada Tuhan
 meminta bidadari dalam duniaku,
tapi kau terkirim untukku seperti kabulan doa sang perindu,
apa mungkin kakek buyutku yang telah berdoa untuukku?
ah,
itu urusan Tuhan,

kau begitu anggun dalam setiap lekuk senyum yang selalu ku rindu.
bak candu,
kau ingatkan aku pada betapa pemurahnya Tuhan,
dan dalam batasmu,
kau membuatku seperti sadar ini adalah dunia.

ini kesadaran yang membayang,
ini kasih yang murni,
lebih murni dari logam manapun dibumi ini,
ini rasa rindu yang membeku,
lebih beku dari derajat minus manapun,

semoga kau datang lagi,
pada hati yang sepi,
seperti air
yang membuat perahu menjadi berguna..

Depok, 28 Juni 2013

Comments

Popular posts from this blog

Betapa Welasnya Gusti Allah

Akhir-akhir ini saya merasa muak melihat twitter dan facebook yang kebanyakan membicarakan kasus korupsi yang disebut fitnah lah, konspirasi lah, ketahuan belangnya lah, dal lain sebagainya, banyak sekali pro kontra yang terjadi, Terlapas dari saya yang memang nggak suka sama sekali terhadap partai-partai politik yang sok suci  dan membela rakyat tapi akhir-akhirnya "ngadali" rakyat juga, yang sangat saya sayangkan adalah akhir-akhir ini semakin marak agama diperjualbelikan dan semakin marak nama Tuhan dijadikan alat jualan supaya dagangannya laku keras. Tapi dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang brengseknya beberapa oknum yang jualan atas nama Agama dan Tuhan, tapi saya ingin lebih membahas betapa pemurahnya Tuhan terhadap makhluk-Nya yang paling brengsek dan paling keji sekalipun. Ide tulisan ini saya dapat ketika saya kembali membaca kitab ta'limul muta'alim yang sudah berdebu diatas lemari karena sok sibuknya saya sampai malas membacanya. setelah s

Ketua Angkatan Namanya

Jika kau pernah kuliah atau sekarang sedang kuliah, pasti kau tahu jabatan yang diberi nama “ketua angkatan” ini. memang sih jabatan ini tak setenar ketua BEM, Ketua DPM, atau Ketua lembaga lainnya. Jabatan ini hanya jabatan kultural yang tugas dan wewenangnya tidak tertulis dimanapun, tidak di AD/ART, Preambul, atau undang-undang IKM. akan tetapi jabatan ini akan sangat penting ketika sebuah angkatan mengadakan acara yang tidak punya panitia, atau ketika ada permasalahan yang terjadi. Jabatan yang tidak punya tugas dan wewenang secara tertulis ini menurut saya hanya sebatas abdi, kawulo yang bertugas melayani orang-orang diangkatannya. namanya juga jabatan kultural, ya nggak pernahlah disuruh ngasih sambutan atau tanda tangan seperti ketua lembaga. Tapi jika kita menengok tugas yang di emban oleh mereka yang tidak tertulis itu sangat berat (bagi yang mau mikir). Ya nggak berat gimana, ketua angkatan bertanggung jawab atas angkatannya, jika ada tugas angkatan dia, jika ada permasalah

Tuhan, akulah sang pendosa

Tuhan, dalam ku termenung, aku melihat cahaya tertutup mendung. Terbingkai kabut, dan terlihat tarian rintik hujan membasahi bumiMu yang kerontang.