ku sapa rindu pada sunyi yang membeku.
seperti berjalan di pelataran mimpi yang kau bangun sendiri
dari reruntuhan puing asa yang berserakan,
kau kumpulkan,
lalu kau buat mozaik yang indah.
apakah kau begitu menikmatinya dalam kesendirian,
sampai kau tak mau menyapa matahari,
atau sekedar mendengar dendang melodi angin yang bergesekan.
aku merindukan semua mozaik yang kau buat,
lalu kau berikan dengan senyum manis
lalu pergi tanpa berkata dan bertanya,
hanya untuk menghindari pujian ataupun cercaan.
sekarang kau berada dalam mozaikmu sendiri,
dan aku hanya bisa melihat dari pelataran
kau bercengkrama dalam kebohongan sepi,
karena ku tahu hatimu ingin terbang bebas diluar sana.
lalu aku pergi membawa rindu ini lagi,
membiarkanmu menemukan sendiri.
semoga kau cepat kembali membuat mozaik-mozaik diluar sana.
Depok, 2 Mei 2013
seperti berjalan di pelataran mimpi yang kau bangun sendiri
dari reruntuhan puing asa yang berserakan,
kau kumpulkan,
lalu kau buat mozaik yang indah.
apakah kau begitu menikmatinya dalam kesendirian,
sampai kau tak mau menyapa matahari,
atau sekedar mendengar dendang melodi angin yang bergesekan.
aku merindukan semua mozaik yang kau buat,
lalu kau berikan dengan senyum manis
lalu pergi tanpa berkata dan bertanya,
hanya untuk menghindari pujian ataupun cercaan.
sekarang kau berada dalam mozaikmu sendiri,
dan aku hanya bisa melihat dari pelataran
kau bercengkrama dalam kebohongan sepi,
karena ku tahu hatimu ingin terbang bebas diluar sana.
lalu aku pergi membawa rindu ini lagi,
membiarkanmu menemukan sendiri.
semoga kau cepat kembali membuat mozaik-mozaik diluar sana.
Depok, 2 Mei 2013
Comments
Post a Comment