apa benar yang aku rasakan?
ini bukan sekedar duri yang menancap pada kehidupan,
tapi ini sengatan lebah yang memberikan bengkak pada sekitarnya
aku seperti orang gila,
mencari rindu,
mencari sepercik sinar matahari pada gelapnya malam,
ah betapa bodohnya aku,
aku memiliki rembulan, dan aku menginginkan matahari,
sungguh rindu tak berperi yang sedemikian hebat,
tapi alam melarangnya
setahuku,
aku tak memberi apa yang biasa akau beri,
tapi aku menerima apa yang biasa aku terima,
bahkan lebih,
sampai aku bertanya pada angin,
apakah engkau kuat menerimanya wahai angin?
apa jawabnya,
ini terlalu menakjubkan,
silaunya membuatku tak bisa membawanya,
sepertinya kabut itu yang membawa rasa,
menyembur pada penjuru rindu,
lalu meninggalkannya semena-mena,
tak berikan aku bernafas dengan semua itu,
aku terlalu berekspektasi,
semua seperti tak terpatri.
sekarang biar aku terbang,
aku tak peduli lagi,
aku ingin sebebas aku memeluk matahari
walau mati,
mati denga keteguhan dihati..
ini bukan sekedar duri yang menancap pada kehidupan,
tapi ini sengatan lebah yang memberikan bengkak pada sekitarnya
aku seperti orang gila,
mencari rindu,
mencari sepercik sinar matahari pada gelapnya malam,
ah betapa bodohnya aku,
aku memiliki rembulan, dan aku menginginkan matahari,
sungguh rindu tak berperi yang sedemikian hebat,
tapi alam melarangnya
setahuku,
aku tak memberi apa yang biasa akau beri,
tapi aku menerima apa yang biasa aku terima,
bahkan lebih,
sampai aku bertanya pada angin,
apakah engkau kuat menerimanya wahai angin?
apa jawabnya,
ini terlalu menakjubkan,
silaunya membuatku tak bisa membawanya,
sepertinya kabut itu yang membawa rasa,
menyembur pada penjuru rindu,
lalu meninggalkannya semena-mena,
tak berikan aku bernafas dengan semua itu,
aku terlalu berekspektasi,
semua seperti tak terpatri.
sekarang biar aku terbang,
aku tak peduli lagi,
aku ingin sebebas aku memeluk matahari
walau mati,
mati denga keteguhan dihati..
Comments
Post a Comment