saat aliran suara itu merdu dalam bingkai renung yang dalam,
aku terjerambab pada kenyataan dunia yang begitu riuh
tanpa ada tongkat,
hanya sekedar tekad yang tersiram minyak-minyak babi,
terbumbui..
lalu ku coba dekap suara manis itu,
suara tadabur pada sang Rahman,
tadabur tentang segala terang kemunafikan,
sampai-sampai suara petir mengglegar,
lalu,
aku menutup telinga,
Astaghfirullah,
apakah aku termasuk dalam kemunafikan yang Kau terangkan, Tuhan?
Tuhan,
maafkan kemunafikanku,
yang disengaja ataupun tidak,
dalam setiap laku,
rasa,
karya,
dan segala apa yang aku punya..
Tuhan,
aku takut pada-Mu..
saat matahari masih terbit,
atau saat matahari tenggelam,
tadaburku tak seindah mereka,
tapi aku selalu berusaha, memperindah Engkau,
dalam runduk bahasa hamba meminta ampunan dan Ridha-Mu..
aku terjerambab pada kenyataan dunia yang begitu riuh
tanpa ada tongkat,
hanya sekedar tekad yang tersiram minyak-minyak babi,
terbumbui..
lalu ku coba dekap suara manis itu,
suara tadabur pada sang Rahman,
tadabur tentang segala terang kemunafikan,
sampai-sampai suara petir mengglegar,
lalu,
aku menutup telinga,
Astaghfirullah,
apakah aku termasuk dalam kemunafikan yang Kau terangkan, Tuhan?
Tuhan,
maafkan kemunafikanku,
yang disengaja ataupun tidak,
dalam setiap laku,
rasa,
karya,
dan segala apa yang aku punya..
Tuhan,
aku takut pada-Mu..
saat matahari masih terbit,
atau saat matahari tenggelam,
tadaburku tak seindah mereka,
tapi aku selalu berusaha, memperindah Engkau,
dalam runduk bahasa hamba meminta ampunan dan Ridha-Mu..
Comments
Post a Comment