Kali ini, aku hanya bisa melihat siluetnya saja,
Seperti tamparan,
Ketika qunut mulai terbaca dalam witir,
Ah betapa semua keindahan ini,
Mengiringi segala tanyaku..
Pancaran yang aku lihat dari tempat aku duduk sekarang,
Hanya sebatas memperlihatkan birunya langit
Putihnya awan,
Dan sedikit kerlip bintang.
Tak seperti dulu,
Kala aku melihat penuh bulat purnama.
Aku merenung,
Ragu pada nafas yang ku hirup,
Ragu pada ribu tanya,
Ragu pada degup jantung yang menggaung..
Entah ramadhan ini akan mengasihiku atau tidak..
Aku hanya berharap pada sebetik angin
Yang mengalir menerka pelipis..