Hujan,
Kenapa kau berhenti?
Aku ingin menikmatimu lebih lama,
Walau aku tak bisa lihat bintang dan bulan seperti biasa,
Aku rela
Asal kau masih bisa menyirami kedamaian hati supaya terus bersemi,
Hujan,
Apa kau marah padaku yang hanya melamun ini?
Atau kau tak suka ku tunggui?
Jelaskan padaku hujan,
Agar angin tak lagi mentertawakanku dengan desiran yang halusnya.
Hujan,
Apakah airmu habis?
Jika iya,
Bisakah air mataku menggantikannya?
Aku akan keluarkan semua jika memang bisa menggantikannya.
Hujan,
Tolong jawab,
Tolong jangan berhenti,
Tak apa kau bersahabat dengan petir,
Aku sudi hanya memandangimu saja,
Tak kau hiraukan juga tak apa,
Asal kau jangan berhenti,
Dan meninggalkanku pada keheningan seperti ini.
Hujan,
Kumohon,
Merintiklah lagi..
Depok, 22 Juli 2013