Skip to main content

Antara doa dan realita


Tuhan,
ceritakan padaku,
apa yang tidak diketahui manusia,
supaya aku sadar,
aku adalah manusia.


Tuhan,
aku tahu kaulah sang pembuat hati
aku ingin meminta,
tenangkan hatiku dengan kuasamu,

Tuhan,
maaf kalau aku tak sopan dalam bertutur kata,
aku memang tak bisa bertutur,
 apalagi pada Zat Agung SepertiMu,

Tuhan,
maafkan aku kalau aku banyak meminta,
karena tak ada lagi yang bisa aku mintai selain diriMu,
semua hambaMu lemah tanpa Engkau,

Tuhan,
 aku tida sedang menjisimkan Engkau,
 tidak pula merayu Engkau,
aku hanya berniat dan mencoba
tidak menafikkan DzatMu dari hidupku,
hidup sang hamba penuh lumuran dosa,

Tuhan,
kalau abu nawas pernah merayu Engkau,
aku ingin juga menjadi hamba yang bisa merayu Engkau,
meminta sebuah keridloan yang agung..
tapi aku tak pandai merayu, Tuhan,
ampuni hamba yang tidak bisa apa-apa ini.

Tuhan, Engkau Dzat yang mengetahui segalanya termasuk hatiku..
Astaghfirullohal'adziim, 
Laa, khaula walaa quwwata illa billahil'alayyil'adziim..

Comments

  1. Assalamu'alaikum


    apik mas blog e
    blog anyar ya mas?

    ReplyDelete
  2. wa'alaikumsalam..
    iyo, baru 6 bulann ini kayaknya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Betapa Welasnya Gusti Allah

Akhir-akhir ini saya merasa muak melihat twitter dan facebook yang kebanyakan membicarakan kasus korupsi yang disebut fitnah lah, konspirasi lah, ketahuan belangnya lah, dal lain sebagainya, banyak sekali pro kontra yang terjadi, Terlapas dari saya yang memang nggak suka sama sekali terhadap partai-partai politik yang sok suci  dan membela rakyat tapi akhir-akhirnya "ngadali" rakyat juga, yang sangat saya sayangkan adalah akhir-akhir ini semakin marak agama diperjualbelikan dan semakin marak nama Tuhan dijadikan alat jualan supaya dagangannya laku keras. Tapi dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang brengseknya beberapa oknum yang jualan atas nama Agama dan Tuhan, tapi saya ingin lebih membahas betapa pemurahnya Tuhan terhadap makhluk-Nya yang paling brengsek dan paling keji sekalipun. Ide tulisan ini saya dapat ketika saya kembali membaca kitab ta'limul muta'alim yang sudah berdebu diatas lemari karena sok sibuknya saya sampai malas membacanya. setelah s

Ketua Angkatan Namanya

Jika kau pernah kuliah atau sekarang sedang kuliah, pasti kau tahu jabatan yang diberi nama “ketua angkatan” ini. memang sih jabatan ini tak setenar ketua BEM, Ketua DPM, atau Ketua lembaga lainnya. Jabatan ini hanya jabatan kultural yang tugas dan wewenangnya tidak tertulis dimanapun, tidak di AD/ART, Preambul, atau undang-undang IKM. akan tetapi jabatan ini akan sangat penting ketika sebuah angkatan mengadakan acara yang tidak punya panitia, atau ketika ada permasalahan yang terjadi. Jabatan yang tidak punya tugas dan wewenang secara tertulis ini menurut saya hanya sebatas abdi, kawulo yang bertugas melayani orang-orang diangkatannya. namanya juga jabatan kultural, ya nggak pernahlah disuruh ngasih sambutan atau tanda tangan seperti ketua lembaga. Tapi jika kita menengok tugas yang di emban oleh mereka yang tidak tertulis itu sangat berat (bagi yang mau mikir). Ya nggak berat gimana, ketua angkatan bertanggung jawab atas angkatannya, jika ada tugas angkatan dia, jika ada permasalah

Tuhan, akulah sang pendosa

Tuhan, dalam ku termenung, aku melihat cahaya tertutup mendung. Terbingkai kabut, dan terlihat tarian rintik hujan membasahi bumiMu yang kerontang.