wahai kau, pemuda yang bertubuh tambun,
kemana kau akan melangkah?
mecari ibumu kah?
atau berbalik arah mecari ayahmu?
asal kau tahu, wahai pemuda yang bertubuh tambun,
di utara ibumu telah menjual dirinya untuk sekolahmu
ia rela merobek bajunya untuk biaya makanmu
ia rela mempertontonkan gemulai tubuhnya untuk membuat kau tetap bernafas
asal kau tahu juga,
ayahmu telah menjual tanahnya untuk buku-buku yang kau beli
ayahmu telah merampok untuk membuncitkan perutmu
ayahmu telah memenuhi nafsu para biadab untuk tertawamu
wahai kau pemuda bertubuh tambun,
kenapa kau berhenti?
apakah kau malu dengan kedua orang tuamu?
apa pedulimu?
kau hanya bisa makan dan tertawa
serta menjajakan seluruh uangmu untuk gemerlap dunia.
kenapa?
kenapa sekarang kau tertunduk?
kau marah?
kau ingin menghajarku?
hajarlah!
tapi coba kau pikirkan dalam otak tumpulmu itu,
siapa yang patut disalahkan atas semua ini.
kemana kau akan melangkah?
mecari ibumu kah?
atau berbalik arah mecari ayahmu?
asal kau tahu, wahai pemuda yang bertubuh tambun,
di utara ibumu telah menjual dirinya untuk sekolahmu
ia rela merobek bajunya untuk biaya makanmu
ia rela mempertontonkan gemulai tubuhnya untuk membuat kau tetap bernafas
asal kau tahu juga,
ayahmu telah menjual tanahnya untuk buku-buku yang kau beli
ayahmu telah merampok untuk membuncitkan perutmu
ayahmu telah memenuhi nafsu para biadab untuk tertawamu
wahai kau pemuda bertubuh tambun,
kenapa kau berhenti?
apakah kau malu dengan kedua orang tuamu?
apa pedulimu?
kau hanya bisa makan dan tertawa
serta menjajakan seluruh uangmu untuk gemerlap dunia.
kenapa?
kenapa sekarang kau tertunduk?
kau marah?
kau ingin menghajarku?
hajarlah!
tapi coba kau pikirkan dalam otak tumpulmu itu,
siapa yang patut disalahkan atas semua ini.
Comments
Post a Comment