lagu gundul-gundul pacul, sepertinya memang sangat remeh ketika kita menembangkannya saat masih kecil dulu, tapi coba kita maknai lagu dolanan gubahan kanjeng sunan kalijaga ini. kita akan menemukan suatu nasihat yang dalam.
lirik lagu ini kurang lebih begini :
Gundul gundul pacul-cul,
gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul-kul, pethentengan
Wakul ngglimpang
segane dadi sak latar.
lagu ini banyak sekali penafsirannya, salah satunya yang sederhana adalah, ketika kita masih gundul dalam artian masih kecil, dan membawa pacul (cangkul) yang artinya sebagai petani dalam hal ini maksudnya rakyat miskin, kita boleh untuk gembelangan ( bertindak seenaknya sendiri), karena seperti kita ketahui, masa kecil adalah masa dimana kita bisa melakukan segala hal sesuka hati kita tanpa ada hukuman, karena belum baligh, namanya juga anak kecil, senakal-nakalnya juga pasti masih wajar.
akan tetapi, jika kita sudah nyunggi wakul atau sudah dewasa dan memikul tanggung jawab, kita sudah tidak bisa seenaknya sendiri, karena jika kita seenaknys sendiri dan masih pethentengan ( merasa benar sendiri ) maka wakulnya bisa ngglimpang, dalam artian kewajiban kita jadi terbengkalai dan kalau wakul-nya ngglimpang, maka segane dadi sak ratan, dalam artian, karena tindakan kita yang lepas dari tanggung jawab dan pethentengan itu bisa berimbas tidak hanya pada kita sendiri, tapi juga pada orang lain dan lingkungan sekitar. oleh karena itu sebagai manusia yang telah diciptakan Tuhan dibumi ini sebagai khalifah, jangan hanya mementingkan diri sendiri dan bertengkar berebut benar, mari kite "eling" dan waspada, mari kita lihat lagi apa hak dan kewajiban kita sebagai manusia dan hamba Tuhan sehingga kita bisa hidup dengan Tenang.
mari bagi kalian semua yang sudah idak gundul dan sudah nyunggi wakul, berbenah dan jalankan kewajiban kita sebagai hamba Tuhan yang paling istimewa, semoga kita bisa membawa hidup kita dan orang lain ke jalan yang berkah dan diridhai Allah "Azza Wa Jalla
.
demikian sedikit makna yang bisa saya sharingkan untuk tembang dolanan ini,semoga bermanfaat. amiin :)
lirik lagu ini kurang lebih begini :
Gundul gundul pacul-cul,
gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul-kul, pethentengan
Wakul ngglimpang
segane dadi sak latar.
lagu ini banyak sekali penafsirannya, salah satunya yang sederhana adalah, ketika kita masih gundul dalam artian masih kecil, dan membawa pacul (cangkul) yang artinya sebagai petani dalam hal ini maksudnya rakyat miskin, kita boleh untuk gembelangan ( bertindak seenaknya sendiri), karena seperti kita ketahui, masa kecil adalah masa dimana kita bisa melakukan segala hal sesuka hati kita tanpa ada hukuman, karena belum baligh, namanya juga anak kecil, senakal-nakalnya juga pasti masih wajar.
akan tetapi, jika kita sudah nyunggi wakul atau sudah dewasa dan memikul tanggung jawab, kita sudah tidak bisa seenaknya sendiri, karena jika kita seenaknys sendiri dan masih pethentengan ( merasa benar sendiri ) maka wakulnya bisa ngglimpang, dalam artian kewajiban kita jadi terbengkalai dan kalau wakul-nya ngglimpang, maka segane dadi sak ratan, dalam artian, karena tindakan kita yang lepas dari tanggung jawab dan pethentengan itu bisa berimbas tidak hanya pada kita sendiri, tapi juga pada orang lain dan lingkungan sekitar. oleh karena itu sebagai manusia yang telah diciptakan Tuhan dibumi ini sebagai khalifah, jangan hanya mementingkan diri sendiri dan bertengkar berebut benar, mari kite "eling" dan waspada, mari kita lihat lagi apa hak dan kewajiban kita sebagai manusia dan hamba Tuhan sehingga kita bisa hidup dengan Tenang.
mari bagi kalian semua yang sudah idak gundul dan sudah nyunggi wakul, berbenah dan jalankan kewajiban kita sebagai hamba Tuhan yang paling istimewa, semoga kita bisa membawa hidup kita dan orang lain ke jalan yang berkah dan diridhai Allah "Azza Wa Jalla
.
demikian sedikit makna yang bisa saya sharingkan untuk tembang dolanan ini,semoga bermanfaat. amiin :)
Comments
Post a Comment