Skip to main content

Gundul-Gundul Pacul

lagu gundul-gundul pacul, sepertinya memang sangat remeh ketika kita menembangkannya saat masih kecil dulu, tapi coba kita maknai lagu dolanan gubahan kanjeng sunan kalijaga ini. kita akan menemukan suatu nasihat yang dalam.

lirik lagu ini kurang lebih begini :

Gundul gundul pacul-cul,
gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul-kul, pethentengan
Wakul ngglimpang
segane dadi sak latar.

lagu ini banyak sekali penafsirannya, salah satunya yang sederhana adalah, ketika kita masih gundul dalam artian masih kecil, dan membawa pacul (cangkul) yang artinya sebagai petani dalam hal ini maksudnya rakyat miskin, kita boleh untuk gembelangan ( bertindak seenaknya sendiri), karena seperti kita ketahui, masa kecil adalah masa dimana kita bisa melakukan segala hal sesuka hati kita tanpa ada hukuman, karena belum baligh, namanya juga anak kecil, senakal-nakalnya juga pasti masih wajar.

akan tetapi, jika kita sudah nyunggi wakul atau sudah dewasa dan memikul tanggung jawab, kita sudah tidak bisa seenaknya sendiri, karena jika kita seenaknys sendiri dan masih pethentengan ( merasa benar sendiri ) maka wakulnya bisa ngglimpang, dalam artian kewajiban kita jadi terbengkalai dan kalau wakul-nya ngglimpang, maka segane dadi sak ratan, dalam artian, karena tindakan kita yang lepas dari tanggung jawab dan pethentengan itu bisa berimbas tidak hanya pada kita sendiri, tapi juga pada orang lain dan lingkungan sekitar. oleh karena itu sebagai manusia yang telah diciptakan Tuhan dibumi ini sebagai khalifah, jangan hanya mementingkan diri sendiri dan bertengkar berebut benar, mari kite "eling" dan waspada, mari kita lihat lagi apa hak dan kewajiban kita sebagai manusia dan hamba Tuhan sehingga kita bisa hidup dengan Tenang.

mari bagi kalian semua yang sudah idak gundul dan sudah nyunggi wakul, berbenah dan jalankan kewajiban kita sebagai hamba Tuhan yang paling istimewa, semoga kita bisa membawa hidup kita dan orang lain ke jalan yang berkah dan diridhai Allah "Azza  Wa Jalla
.
demikian sedikit makna yang bisa saya sharingkan untuk tembang dolanan ini,semoga bermanfaat. amiin :)

Comments

Popular posts from this blog

Betapa Welasnya Gusti Allah

Akhir-akhir ini saya merasa muak melihat twitter dan facebook yang kebanyakan membicarakan kasus korupsi yang disebut fitnah lah, konspirasi lah, ketahuan belangnya lah, dal lain sebagainya, banyak sekali pro kontra yang terjadi, Terlapas dari saya yang memang nggak suka sama sekali terhadap partai-partai politik yang sok suci  dan membela rakyat tapi akhir-akhirnya "ngadali" rakyat juga, yang sangat saya sayangkan adalah akhir-akhir ini semakin marak agama diperjualbelikan dan semakin marak nama Tuhan dijadikan alat jualan supaya dagangannya laku keras. Tapi dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang brengseknya beberapa oknum yang jualan atas nama Agama dan Tuhan, tapi saya ingin lebih membahas betapa pemurahnya Tuhan terhadap makhluk-Nya yang paling brengsek dan paling keji sekalipun. Ide tulisan ini saya dapat ketika saya kembali membaca kitab ta'limul muta'alim yang sudah berdebu diatas lemari karena sok sibuknya saya sampai malas membacanya. setelah s

Ketua Angkatan Namanya

Jika kau pernah kuliah atau sekarang sedang kuliah, pasti kau tahu jabatan yang diberi nama “ketua angkatan” ini. memang sih jabatan ini tak setenar ketua BEM, Ketua DPM, atau Ketua lembaga lainnya. Jabatan ini hanya jabatan kultural yang tugas dan wewenangnya tidak tertulis dimanapun, tidak di AD/ART, Preambul, atau undang-undang IKM. akan tetapi jabatan ini akan sangat penting ketika sebuah angkatan mengadakan acara yang tidak punya panitia, atau ketika ada permasalahan yang terjadi. Jabatan yang tidak punya tugas dan wewenang secara tertulis ini menurut saya hanya sebatas abdi, kawulo yang bertugas melayani orang-orang diangkatannya. namanya juga jabatan kultural, ya nggak pernahlah disuruh ngasih sambutan atau tanda tangan seperti ketua lembaga. Tapi jika kita menengok tugas yang di emban oleh mereka yang tidak tertulis itu sangat berat (bagi yang mau mikir). Ya nggak berat gimana, ketua angkatan bertanggung jawab atas angkatannya, jika ada tugas angkatan dia, jika ada permasalah

Tuhan, akulah sang pendosa

Tuhan, dalam ku termenung, aku melihat cahaya tertutup mendung. Terbingkai kabut, dan terlihat tarian rintik hujan membasahi bumiMu yang kerontang.