saat ku mulai lepas lagi diriku pada alam,
kau menyambut dengan begitu riang,
kau suruh angin menerimaku dengan tarian sunyi,
kau silahkan air bernyanyi dengan melodi gemerciknya,
kau biarkan api menari-nari sebagai lambang pertemuan,
kau biarkan matahari menyediakan karpet cahaya untuk kulewati
kau sambut aku dengan segala melodi itu,
kau komposisikan dengan sangat indah,
mendayu,
membawaku terbuai pada simphoni yang kau ciptakan.
termakasih..
kaulah manusia yang tak pernah mengeluh padaku,
kaulah kebisingan yang menerimaku dalam diam,
kaulah pendegar yang budiman atas semua celotehku,
kau hebat,
kau indah,
kau mengagumkan..
jika aku bisa mengendalikan alam,
maka akan aku haturkan sebuah komposisi yang lebih indah,
besama semua ketulusanmu untuk ikut menjawai,
dan mendendang menggeterkan nurani yang mati..
kau menyambut dengan begitu riang,
kau suruh angin menerimaku dengan tarian sunyi,
kau silahkan air bernyanyi dengan melodi gemerciknya,
kau biarkan api menari-nari sebagai lambang pertemuan,
kau biarkan matahari menyediakan karpet cahaya untuk kulewati
kau sambut aku dengan segala melodi itu,
kau komposisikan dengan sangat indah,
mendayu,
membawaku terbuai pada simphoni yang kau ciptakan.
termakasih..
kaulah manusia yang tak pernah mengeluh padaku,
kaulah kebisingan yang menerimaku dalam diam,
kaulah pendegar yang budiman atas semua celotehku,
kau hebat,
kau indah,
kau mengagumkan..
jika aku bisa mengendalikan alam,
maka akan aku haturkan sebuah komposisi yang lebih indah,
besama semua ketulusanmu untuk ikut menjawai,
dan mendendang menggeterkan nurani yang mati..
Comments
Post a Comment