Malam mulai pekat,
Mengusir mega-mega merah yang tersisa dari siang
Namun,
Iya tak meninggalkan gemerlap bintang,
Atau sekdar senyum sabit yang terpampang mungil,
Aku terpukur,
Sendiri berdiam merindu,
Seperti rindu api kepada air,
Walau ia tahu dirinya akan mati.
Entah siapa yang aku rindukan,
Tuhankah?
atau berhala-berhala dunia itu.
Sudah aku tumpahkan resahku pada angin
Untuk dibawa dan diceritakan keseluruh alam semesta,
Hingga membuatku merasa hampa.
Sekarang tinggallah aku sendiri dalam gersang,
Dengan mulut menganga,
Merindukan teman Bicara yang Haqiqi,
Yang tak terbang oleh angin..
Tuhan, izinkanlah hati ini bercerita pada-Mu..
Meluapkan resah dalam dadaku.
Depok, 16 september 2012
semua harus diawali dari niat broo...
ReplyDeletedan keresahan itu akan hilang tatkala tujuan qt slalu ada untuk menggapai niat awal qt.....