gelap mulai menjelang,
rakus memakan semua cahaya untuk malam,
aku hanya bisa menerawang,
betapa waktu begitu kejam.
siluet-siluet itu mulai kembali kesarangnya,
menikmati lelah setelah peluh diperasnya,
demi kehidupan yang klise,
lagi membahana dalam sedetik yang tiba-tiba akan hilang.
riuh rendah suara kalam,
berbarengan dengan cicit burung yang berebut kembali ke sarang.
ah betapa indah dan manis,
sayang,
sore ini hanya sebentar.
rakus memakan semua cahaya untuk malam,
aku hanya bisa menerawang,
betapa waktu begitu kejam.
siluet-siluet itu mulai kembali kesarangnya,
menikmati lelah setelah peluh diperasnya,
demi kehidupan yang klise,
lagi membahana dalam sedetik yang tiba-tiba akan hilang.
riuh rendah suara kalam,
berbarengan dengan cicit burung yang berebut kembali ke sarang.
ah betapa indah dan manis,
sayang,
sore ini hanya sebentar.
Comments
Post a Comment