Skip to main content

Berlayar

Sedikit kilauan bening air laut tertempa matahari menemaniku dalam pelayaran yang sudah hampir 1/4 abad tak berhenti, jangankan untuk berhenti menetap, untuk sekedar berlabuh dan membuang sauh, saja aku tidak mampu. kadang aku berfikir bagaimana rasanya berlabuh dan menikmati daratan yang selalu ku dambakan. Mungkin aku bissa tersenyum mesra dengan melihat tanah yang subur itu. selama ini, semua daratan yang ku lihat dari kejauhan seperti hanya sekedar daratan biasa tak berkarakter kuat. Hanya sekedar daratan biasa yang kadang hewan pun tak tertarik untuk melihatnya,

Angin laut yang asin masih mengalir deras dalam membumbui keringat yang keluar karena terik matahari. aku masih tetap duduk disekoci dengan tangan melingkar menopang dua kaki. pikiran dan khayalan masih menari nari mencari ruang untuk singgah dan menetap disudut sudut otak yang sebenarnya masih kosong. Kalau dunia ini begitu luas, bagaimana dengan ilmu pengetahuan yang mendasari semuanya? apakah tidak lebih luas dari lautan ini secara berlipat lipat? yang kulihat sekarang hanya permukaan, belum lagi bawah laut dengan semua pengetahuannya. belum lagi laut dalam dengan segala misteri yang dikandungnya? bagaimana Tuhan menciptakan semua ini dengan sangat detail? Apakah Tuhan juga tidak pernah lelah mengatur semua ini? Ah terlalu banyak yang masih menjadi misteri dari laut ini, sampai sampai aku tidak ingin menapak daratan.

Lalu belum lagi burung burng yang terbang dan aku tak pernah melihat sarangnya di mana, mereka terbang dengan riang mengitari samudera sesukanya. Senetr, apakah benar mereka riang? aau sebenarnya dia sedang berteriak kelaparan? aku tahu mereka terbang kesana kemari sedang mengincar mangsa yang ada dibawah air, Oh Tuhan, betapa besar kuasa-Mu mengatur semua ini. bayangkan burung yang terbang dan tidak bisa berenag makanannya adalah ikan yang berenang di laut. Belum lagi angin yang terus berhembus entah dari mana datangnya dan kemana ia akan pergi, begitu halu dan tak terlihat tapi bisa dirasakan dan menjadi sumber kehidupan. Dan pernah berfkir ada apa dibalik langit? atau dibalik awan? apakah pernah tahu antariksa  isinya apa saja?

Ah begitu banyak misteri karena kekurangtahuanku selama ini. Masih banyak yang harus aku cari tahu dari para ahli yang berada didaratan itu, daratan yang berkarakter. karena jika kau tahu, alasanku berlabuh dan menetap hanya satu, untuk tahu segala ilmu pengetahuan dari ahlinya. Dan alam yang ku dambakanan, tnah para ahli, belum pernah ku temukan. Selamaitu pula aku akan tetap berlayar sampai seluruh samudera ku jajaki. karena aku masih yakin ada surga ilmu pengetahuan didunia ini.

Comments

Popular posts from this blog

Betapa Welasnya Gusti Allah

Akhir-akhir ini saya merasa muak melihat twitter dan facebook yang kebanyakan membicarakan kasus korupsi yang disebut fitnah lah, konspirasi lah, ketahuan belangnya lah, dal lain sebagainya, banyak sekali pro kontra yang terjadi, Terlapas dari saya yang memang nggak suka sama sekali terhadap partai-partai politik yang sok suci  dan membela rakyat tapi akhir-akhirnya "ngadali" rakyat juga, yang sangat saya sayangkan adalah akhir-akhir ini semakin marak agama diperjualbelikan dan semakin marak nama Tuhan dijadikan alat jualan supaya dagangannya laku keras. Tapi dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang brengseknya beberapa oknum yang jualan atas nama Agama dan Tuhan, tapi saya ingin lebih membahas betapa pemurahnya Tuhan terhadap makhluk-Nya yang paling brengsek dan paling keji sekalipun. Ide tulisan ini saya dapat ketika saya kembali membaca kitab ta'limul muta'alim yang sudah berdebu diatas lemari karena sok sibuknya saya sampai malas membacanya. setelah s

Ketua Angkatan Namanya

Jika kau pernah kuliah atau sekarang sedang kuliah, pasti kau tahu jabatan yang diberi nama “ketua angkatan” ini. memang sih jabatan ini tak setenar ketua BEM, Ketua DPM, atau Ketua lembaga lainnya. Jabatan ini hanya jabatan kultural yang tugas dan wewenangnya tidak tertulis dimanapun, tidak di AD/ART, Preambul, atau undang-undang IKM. akan tetapi jabatan ini akan sangat penting ketika sebuah angkatan mengadakan acara yang tidak punya panitia, atau ketika ada permasalahan yang terjadi. Jabatan yang tidak punya tugas dan wewenang secara tertulis ini menurut saya hanya sebatas abdi, kawulo yang bertugas melayani orang-orang diangkatannya. namanya juga jabatan kultural, ya nggak pernahlah disuruh ngasih sambutan atau tanda tangan seperti ketua lembaga. Tapi jika kita menengok tugas yang di emban oleh mereka yang tidak tertulis itu sangat berat (bagi yang mau mikir). Ya nggak berat gimana, ketua angkatan bertanggung jawab atas angkatannya, jika ada tugas angkatan dia, jika ada permasalah

Tuhan, akulah sang pendosa

Tuhan, dalam ku termenung, aku melihat cahaya tertutup mendung. Terbingkai kabut, dan terlihat tarian rintik hujan membasahi bumiMu yang kerontang.