Pada Rindu pernah ku tanyakan sebesar apa ia merasakan Bara,
Bara,
Rindu hanya bertanya balik,
"kenapa harus Bara? rasakan tentang apa?"
aku bingung,
cepat sekali dia membalikkan logikaku
Alam semesta memang tak pernah punya logika yang pasti,
kehadirannya pun masih menjadi misteri,
pernah ingat teori big bang?
atau teori yang lain,
alam semesta juga pernah membuat galileo ditahan,
pernah juga membuat newton dikenang sepanjang masa,
tapi apakah itu menunukkan logika alam semsta pasti?
aku rasa tidak.
ah,
memang untuk memberikan alasan yang diterima oleh nalar siapapun
oleh logika siapapun memang tak mungkin.
pantas jika Rindu menolak pertanyaanku tentang Bara.
Bara,
anak yang lahir dari gelora bangsa amarah dan nafsiah
selalu menari saat senar gitar dipetik,
selalu berteriak saat ada yang tak sejalan dengannya,
selalu bergairah saat melihat apa yang disukainya.
Bara,
dia yang pernah mengajak Rindu berpetualang,
dia yang datang untuk menjemput Waktu di setiap malam.
dia yang selalu mencibir nurani yang lemah lembut,
meski sesekali dia datang untuk menggodanya.
Bara,
anak yang dipertanyakan Rindu dan Waktu
anak yang dikeluhkan nurani,
anak yang selalu menyebabkan masalah bagi karma.
sekarang,
sedang mendengkur menunggu Rindu dan Waktu dalam pesta
di saat yang tepat.
Comments
Post a Comment