Skip to main content

Mari bermimpi (lagi)

Mengejar mimpi adalah hal yang sangat menyenangkan. kita berusaha sekuat tenaga, optimis, dan berani mengambil resiko untuk mencapai mimpi kita. akan tetapi ada hal yang kadang terlupa oleh kita para pemimpi, bahwa dalam fase  mengejar mimpi akan ada saat saat membosankan dan menjengkelkan. Membosankan saat kita tak tahu harus bagaimana lagi melangah, dan menjengkelkan adalah saat kita sudah tau apa yang ahrus kita lakukan, akan tetapi kita tidak dapat melakukannya karena beberapa alasan.

Pada saat seperti itu, coba mulailah untuk menenangkan diri dan berfikir lebih jernih tentang hidupmu, tentang bagaimana kau akan menghadapinya esok hari. Tenggelamkan dirimu pada alam fikirmu, biarkan ia menuntunmu pada kedamaian berfikir yang selama ini mungkin kau idam-idamkan.

Dalam gemerlap dunia yang udah mulai mencari mencari mangsa orang-orang yang tak bertanggung jawabb akan mimpinya ini, kita memang harus mulai menyingsingkan baju dan mengencangkan ikat pinggang untuk terus menatap apa yang sedang kita kejar. Anggap mimpi itu seperti oase yang kau lihat di ujung jauh sana saat kau berjalan ditengah gurun. Entah itunyata atau fatamorgana, kehausan dan "kepepet"nya kita membuat kita tetap menujunya, tak peduli lagi apa yang akan terjadi  ketika ternyata oase itu hanya fatamorgana. rasa lapar dan haus akan mimpi itu yang memang ahrus selalu kita jaga supaya kita tak tertelan mentah mentah menjadi mangsa gemerlapnya dunia.

Carilah jalan untuk menggapai altar tertinggi mimpi kita. jangan pernah mengeluh dengan kerinduan fana. apa yang kita cita-citakan akan berbuah hasil yang manis jika kita percaya. Jika sedang lelah, saranku, buatlah kopi hitam dan nikmati langit sore disekitarmu. Perhatikan seberapa luas langit yang menggambarkan seberapa luas peluang kita untuk menggapai mimpi kita.

Percayalah, mimpi takkan mengkhianati pencarinya.

Jakarta, 16 Desember 2015

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketua Angkatan Namanya

Jika kau pernah kuliah atau sekarang sedang kuliah, pasti kau tahu jabatan yang diberi nama “ketua angkatan” ini. memang sih jabatan ini tak setenar ketua BEM, Ketua DPM, atau Ketua lembaga lainnya. Jabatan ini hanya jabatan kultural yang tugas dan wewenangnya tidak tertulis dimanapun, tidak di AD/ART, Preambul, atau undang-undang IKM. akan tetapi jabatan ini akan sangat penting ketika sebuah angkatan mengadakan acara yang tidak punya panitia, atau ketika ada permasalahan yang terjadi. Jabatan yang tidak punya tugas dan wewenang secara tertulis ini menurut saya hanya sebatas abdi, kawulo yang bertugas melayani orang-orang diangkatannya. namanya juga jabatan kultural, ya nggak pernahlah disuruh ngasih sambutan atau tanda tangan seperti ketua lembaga. Tapi jika kita menengok tugas yang di emban oleh mereka yang tidak tertulis itu sangat berat (bagi yang mau mikir). Ya nggak berat gimana, ketua angkatan bertanggung jawab atas angkatannya, jika ada tugas angkatan dia, jika ada permasalah...

Ini rencana gue JULI 2013!!

Hari ini semua berjalan tidak sesuai rencana, serba tidak jelas, tapi entah kenapa sore tadi waktu kuliah matprog kepikiran lagi rencana untuk  backpacker keliling lombok, akhirnya gue memutuskan untuk mencoba menseriuskan rencana itu, mulai dari menyusun apa saja yang diperlukan untuk backpacker, seperti rute perjalanan, estimasi biaya perjalanan minimum (maklum mahasiswa :p ), tempat-tempat yang akan dikunjungi, estimasi waktu perjalanan, dan menentukan kapan waktu untuk menjalankan rencana ini. Dan akhirnya sehabis kuliah gue langsung pulang dan mulai buka laptop untuk browsing untuk mencai tahu informasi tentang Lombok. Akhirnya setelah sekitar 3 jam lebih gue browsing, gue berhasil merumuskan rencana dan seua estimasi dengan berpedoman dari para backpacker yang sudah lebih dahulu menjajah Lombok.   Oke, ini dia hasil dari rencana yang aku buat. ü   Perjalanan menuju Lombok (biaya dan kendaraannya) Kalo berangkat dari jakarta : o    Jakarta-Yog...

Tuhan, akulah sang pendosa

Tuhan, dalam ku termenung, aku melihat cahaya tertutup mendung. Terbingkai kabut, dan terlihat tarian rintik hujan membasahi bumiMu yang kerontang.