Aku merasa melihat gemintang turun di assyura',
Mengapit bulan yang hanya setengah
Mereka turun mewarnai kesyahduan cakap
Antara ilalang dan angin yang saling mengisi satu sama lain
Walau kadang terkikis karena bergesekan.
Mengapit bulan yang hanya setengah
Mereka turun mewarnai kesyahduan cakap
Antara ilalang dan angin yang saling mengisi satu sama lain
Walau kadang terkikis karena bergesekan.
Rindu yang meliputi pada sabit sampai purnama
Tak pernah terbayar oleh perut bedug
Yang selalu lapar
Oleh syahwat keduniawian.
Tak pernah terbayar oleh perut bedug
Yang selalu lapar
Oleh syahwat keduniawian.
Aku kadang merasa rerumputan mengingatkanku
Tapi aku berusaha melemahkannya.
Karena yang aku tahu
Dahaga ini nyata
Dunia tak terlihat fana
Seperti yang terkata dalam kalam kalam pemuas dahaga.
Tapi aku berusaha melemahkannya.
Karena yang aku tahu
Dahaga ini nyata
Dunia tak terlihat fana
Seperti yang terkata dalam kalam kalam pemuas dahaga.
Ah, mungkin aku saja yang sedang lupa
Berada pada galian lubang kubur sendiri
Tanpa sadar.
Atau mungkin dengan sangat sadar
Hingga menjadi kebiasaan.
Berada pada galian lubang kubur sendiri
Tanpa sadar.
Atau mungkin dengan sangat sadar
Hingga menjadi kebiasaan.
Batinku.
Berdoa
Bersama gemintang dimalam assyura.
Berdoa
Bersama gemintang dimalam assyura.
Depok, Muharam 1347 H
Comments
Post a Comment